“Kami berharap, dengan segera tuntasnya pembangunan museum dan Masjid Giok di Nagan Raya, maka semua Al Quran kuno yang ada di museum sementara dapat segera dipindahkan ke lokasi yang baru,” kata Teuku Raja Keumangan di Jeuram, Nagan Raya, Selasa.
Menurutnya, Al Quran kuno yang tersimpan di Kantor Sekretariat Majelis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Nagan Raya tersebut terdata sebanyak 62 buah, dengan usia rata-rata kitab suci tersebut berkisar antara 150 hingga 500 tahun, dengan berbagai jenis.
Al Quran kuno tersebut, kata dia, diperoleh Pemerintah Kabupaten Nagan Raya Aceh sejak tahun 2015 lalu dari sejumlah pemilik yang berasal dari sejumlah daerah di Nusantara.
Baca juga: Museum Sultra simpan Al Quran tertua Kerajaan Muna
Baca juga: Menag harapkan pameran foto Muslim Rusia jadi sarana pembelajaran
Aneka kitab suci Al Quran tersebut, kata Teuku Raja Keumangan, juga sudah pernah meraih Rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Pameran Al Quran kuno terbanyak di Indonesia.
Penghargaan tersebut diraih saat penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke XXXII Provinsi Aceh, yang dipusatkan di Alun-Alun Perkantoran Suka Makmue, Kabupaten Nagan Raya, Aceh.
Untuk itu, Teuku Raja Keumangan mendukung sepenuhnya Pemerintah Kabupaten Nagan Raya dalam menuntaskan pembangunan Museum dan Masjid Agung Baitul A’la Nagan Raya.
Sehingga nantinya dengan tuntasnya dua bangunan yang berada di satu kompleks masjid di Kompleks Perkantoran Suka Makmue Nagan Raya tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata Islami ke daerah ini sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat di daerah itu, katanya mengharapkan.*
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021