• Beranda
  • Berita
  • Cegah "pingpong" COVID-19, penyekatan di Bakauheni mesti diperpanjang

Cegah "pingpong" COVID-19, penyekatan di Bakauheni mesti diperpanjang

27 Mei 2021 19:39 WIB
Cegah "pingpong" COVID-19, penyekatan di Bakauheni mesti diperpanjang
Kepala Satgas Penanganan COVID-19 Ganip Warsito saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Jakarta, Kamis (27/5/2021). (FOTO ANTARA/Andi Firdaus).

Didapati 532 orang yang terdeteksi positif COVID-19 saat akan melintas di Pelabuhan Bakauheni

Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Ganip Warsito, mengusulkan perpanjangan masa penyekatan perjalanan di pos Pelabuhan Bakauheni, Lampung, dalam upaya mengantisipasi terjadinya apa yang disebutnya "pingpong" penyebaran virus COVID-19.

Usulan itu disampaikan Ganip Warsito saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR di Jakarta, Kamis, dengan alasan adanya kenyataan didapatinya 532 orang yang terdeteksi positif COVID-19 saat akan melintas di Pelabuhan Bakauheni.

"Pasien positif itu saat ini menjalani perawatan di rumah sakit dan juga pusat isolasi," katanya.

Berdasarkan hasil pendataan yang tercatat di Pos Bakauheni, para pasien positif tersebut berasal dari sejumlah wilayah di Sumatera dan Jawa, mulai dari Lampung, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Banten, DIY, bahkan Aceh.

"Mengingat beragamnya asal wilayah pasien positif, dikhawatirkan bisa terjadi 'pingpong' virus dari Sumatera ke Jawa, sehingga kami usulkan perpanjangan masa penyekatan di Pos Bakauheni," katanya.

Satgas semakin yakin mengusulkan hal tersebut karena mengacu pada data Kementerian Perhubungan, di mana masih ada 268.631 pemudik yang menumpang di 82.619 kendaraan yang belum melakukan perjalanan balik dari Sumatera ke Jawa.

Pemudik yang belum melintas balik ke Jawa itu setara dengan 64 persen dari keseluruhan pelintas Bakauheni dari Jawa pada kurun 22 April hingga 15 Mei 2021 sebanyak 420.049 orang.

"Atas dasar itu, selain mengusulkan perpanjangan masa penyekatan di Pos Bakauheni, kami juga berharap pemerintah daerah setempat bisa lebih gencar melakukan tes usap antigen, utamanya pada mereka yang berasal dari Sumatera dan bermaksud menyeberang ke Jawa. Jika ada temuan positif maka lakukan isolasi berbasis PPKM mikro," katanya.

Selain temuan di Lampung tersebut, rata-rata rumah sakit di Pulau Sumatera mengalami peningkatan Bed Occupancy Rate. Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Aceh, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Jambi, dan Kepulauan Riau masuk ke jajaran 10 provinsi yang keterisian rumah sakitnya tinggi, demikian Ganip Warsito.

Baca juga: Satgas COVID-19 perintahkan perketat penyeberangan Bakauheni-Merak

Baca juga: Antrean kendaraan di Bakahueni karena arus balik memuncak, sebut ASDP

Baca juga: Pemudik terkonfirmasi COVID-19 di Lampung kembali bertambah 81 orang


Baca juga: Kemenhub sesuaikan jumlah angkutan penyeberangan di Merak-Bakauheni

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021