OJK berkerja sama dengan para pelaku industri keuangan di Bali akan terus memfasilitasi dan menyediakan berbagai alternatif solusi agar industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali bisa bertahan dan segera mampu bangkit.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengadakan pertemuan dengan perbankan, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali untuk merumuskan kebijakan agar pelaku UMKM, industri hotel, restoran, dan kafe (horeka), dan pelaku usaha lainnya di Pulau Dewata cepat bangkit.
“OJK berkerja sama dengan para pelaku industri keuangan di Bali akan terus memfasilitasi dan menyediakan berbagai alternatif solusi agar industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali bisa bertahan dan segera mampu bangkit,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat.
OJK, kata Wimboh, juga telah melakukan pertemuan bersama Bali Tourism Board untuk membahas akses pembiayaan bank ke sektor pariwisata serta sektor unggulan Bali lainnya.
Baca juga: BI berkomitmen bersinergi dengan OJK tingkatkan kinerja ekonomi Bali
Wimboh mengatakan segala upaya ini dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat oleh masyarakat agar penyebaran Covid-19 tetap dapat dicegah.
Menurut Wimboh, dirinya mendukung program pemerintah, di antaranya dengan melakukan pekerjaan seperti biasanya namun dilakukan dari Bali (Work From Bali).
“Selama kunjungan ini saya bertemu dan berdiskusi dengan perwakilan Bank Himbara (Himpunan Bank-Bank Negara) dan LPEI di Bali untuk merumuskan langkah-langkah yang perlu dilakukan agar ekonomi Bali cepat bangkit kembali,” ujarnya.
Baca juga: BI: "Work from Bali" tahan laju kontraksi ekonomi Pulau Dewata
Pemulihan ekonomi di Bali terlihat dengan mulai meningkatnya penyaluran kredit perbankan.
Penyaluran kredit pariwisata baru di Bali dari Bank Himbara dan BPD pada periode Maret 2020 sampai April 2021, kata Wimboh, mencapai sebesar Rp511,61 miliar dari total pengajuan kredit sebesar Rp890,47 miliar.
“OJK mendorong potensi lokal lain di samping pariwisata untuk menjadi pilar baru perekonomian Bali, seperti budidaya lobster, agrobisnis, dan hasil kerajinan. Indonesia kaya akan sumber daya alam yang dapat dimaksimalkan untuk peluang ekonomi baru,” jelasnya.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021