Kredit itu positif mulai Juli 2021, karena kalau kita tidak bisa menciptakan hal itu, mungkin pertumbuhan ekonomi yang terjadi sekarang ini tidak berkesinambungan.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memerkirakan pertumbuhan kredit perbankan mulai berbalik ke level positif pada Juli 2021 seiring membaiknya permintaan di tengah kondisi likuiditas yang masih longgar.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Jumat, mengatakan tren menurunnya suku bunga perbankan juga akan mendongkrak kinerja intermediasi.
“Kredit itu positif mulai Juli 2021, karena kalau kita tidak bisa menciptakan hal itu, mungkin pertumbuhan ekonomi yang terjadi sekarang ini tidak berkesinambungan,” ujarnya.
Baca juga: BI: Bank masih punya ruang untuk turunkan suku bunga kredit
Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK), Purbaya memprediksi akan terjadi sedikit perlambatan pertumbuhan dikarenakan tren penurunan suku bunga dana. Untuk tahun ini, dia memperkirakan DPK akan tumbuh di bawah 10 persen atau tidak menyentuh dua digit.
Penurunan DPK juga disebabkan terus menurunnya suku bunga simpanan.
“Kalau tadinya yang punya uang mau belanja ragu karena bunganya masih tinggi, dengan bunga rendah mereka akan belanja lebih banyak lagi,” ujarnya.
Baca juga: LPS pangkas tingkat bunga penjaminan jadi 4 persen
Hingga April 2021, menurut data Bank Indonesia, penyaluran kredit perbankan di Indonesia sebesar Rp 5.477,5 triliun atau minus 2,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meskipun masih minus, kontraksi pertumbuhan kredit perbankan tidak sedalam pada Maret 2021 yang sebesar minus 3,7 persen.
Kontraksi fungsi intermediasi masih terjadi pada sektor kredit korporasi yang minus 5,6 persen, meskipun lebih baik dibandingkan Maret 2021 yang terkoreksi hingga minus 6,4 persen. Sedangkan kredit debitur individu tumbuh positif 2,5 persen atau naik Maret 2021 yang sebesar 0,7 persen.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021