• Beranda
  • Berita
  • "A Quiet Place Part II", penutup dari keheningan mencekam

"A Quiet Place Part II", penutup dari keheningan mencekam

29 Mei 2021 08:33 WIB
"A Quiet Place Part II", penutup dari keheningan mencekam
A Quiet Place Part II (IMDB)
Hidup harus terus berjalan bagi keluarga Abbott yang kehilangan ayah mereka, Lee (John Krasinski) yang mengorbankan diri demi anak bungsu yang harus dilahirkan di tengah keheningan bila tak ingin diserang dan dicabik oleh monster buta berpendengaran super.

Evelyn (Emily Blunt) kini menjadi kepala keluarga, pundaknya memikul tanggung jawab memastikan keselamatan Regan (Millicent Simmonds) si sulung yang tuli, Marcus (Noah Jupe) dan bayinya yang baru lahir. Mereka pergi mencari tempat perlindungan baru tanpa tahu apa yang akan mereka hadapi. Senapan di satu tangan dan keranjang bayi di tangan lain, Evelyn dan anak-anaknya mau tidak mau harus menghadapi teror di dunia luar sambil bertahan hidup tanpa mengeluarkan suara. Jalan berpasir yang meredam suara langkah kaki mereka telah berakhir, berganti dengan jalan asing yang menyimpan misteri serta potensi bahaya tak terduga.

Baca juga: Film "A Quiet Place" akan dibuat "spin-off"

Baca juga: "A Quiet Place Part II" tunda perilisan karena corona

 
Mereka mengerahkan segala daya upaya, termasuk mencari cara agar anggota keluarga baru tidak jadi sumber ancaman lantaran tangisannya terdengar monster. Dalam perjalanan yang berliku, mereka akhirnya bertemu dengan orang lain yang juga masih bertahan.

Di tengah rasa putus asa, setitik harapan muncul dan mendorong Regan untuk menemukan tempat perlindungan baru bagi keluarga yang selalu hidup dalam ketakutan. Berbekal ilmu dari sang ayah yang banyak bereksperimen demi bisa menghadapi monster, Regan dan teman barunya bekerjasama agar semuanya bisa selamat. Tapi dalam kondisi serba sulit, keegoisan manusia juga tak kalah berbahaya dari monster misterius yang menghancurkan dunia Abbott.
A Quiet Place Part II (IMDB)


Ada pengalaman berbeda ketika menonton "A Quiet Place Part II" dibanding pendahulunya yang langsung membuat penonton tegang sejak awal. Adegan penuh suara wajar dimunculkan di sini, sebagai prolog yang menggambarkan kehidupan normal keluarga Abbott di kota kecil yang hidup dengan warna-warna hangat, sebelum berubah jadi kota mati nan suram tanpa penghuni yang memberikan kesan dingin. Rasa penasaran mengenai awal mula munculnya monster-monster menakutkan ini sedikit terbayar, meski tidak menjawab sepenuhnya.

"A Quiet Place Part II" memberikan perspektif yang lebih luas mengenai apa yang dialami orang-orang di luar keluarga Abbott dan seperti apa kehidupan yang dilalui orang lain di luar sana. Sutradara John Krasinski, yang awalnya tak pernah membayangkan bakal membuat sekuel menekankan pentingnya menggambarkan perjalanan emosi keluarga Abbott menuju kemandirian dan menemui masyarakat, bukan sekadar pengalaman indrawi yang menarik.

Baca juga: "A Quiet Place Part II" rilis lebih awal 28 Mei

"Setelah kesuksesan 'A Quiet Place', saya tahu akan ada ketertarikan atas film selanjutnya, tapi saya tidak mau jadi bagian sesuatu yang tujuannya tidak tepat atau tidak terasa organik. Jadi, saya bersedia jika ada penulis dan sutradara lain yang mengambil alih. Namun, muncul gagasan dalam kepala saya," kenang Krasinski.

"Gagasannya adalah memperluas metafora kehidupan orangtua untuk melihat seberapa jauh kau bisa melakukannya, mengeksplorasi evolusi alami yang terjadi ketika anak-anakmu meninggalkan rumah yang aman untuk mengeksplorasi dunia."

Apa yang digambarkan John Krasinski dalam "A Quiet Place" --film keluarga yang kebetulan menyeramkan-- mengenai apa yang akan dilakukan orangtua untuk anak, di sekuelnya berubah jadi apa yang dialami orangtua ketika anak beranjak dewasa, di mana mereka tak bisa mengelak ketika anak-anak yang selama ini berusaha dilindungi dalam rumah yang aman dan nyaman harus menapaki jalannya sendiri di dunia yang tak seaman pelukan ayah dan ibu. Pada akhirnya, orangtua hanya bisa memberi bekal kemampuan, dukungan serta harapan agar buah hati mereka bisa bertahan di dunia yang keras.
 
A Quiet Place Part II (IMDB)


Hal ini ditunjukkan lewat Regan si anak sulung menunjukkan kedewasaannya lewat inisiatif untuk menempuh bahaya demi keluarga. Perlahan dia berkembang untuk menggantikan tugas kepala keluarga, meneruskan jejak Lee yang tak berhenti mencari jalan keluar dari segala kegilaan di dunia. Acungan jempol untuk aktris Millicent Simmonds dan Noah Jupe yang memperlihatkan bagaimana remaja dipaksa untuk lebih dewasa akibat keadaan, juga Emily Blunt yang menggambarkan sosok ibu tegar dan penuh kekuatan dalam melindungi keluarga, yang harus bergerak maju tanpa sempat berduka atas kematian suaminya.

Kehadiran Emmett (Cillian Murphy) menambah warna sebagai pria yang juga kehilangan orang-orang terkasih, namun penuh rasa tidak percaya setelah melihat apa yang terjadi di sekelilingnya.

Film pertama "A Quiet Place" terasa sangat mencekam, bahkan menyesakkan karena penonton tidak memiliki ekspektasi akan dihantui rasa tegang dalam keheningan, sensasi yang berbeda dibanding film-film lainnya. Dalam sekuelnya, kita sedikit banyak sudah membayangkan seperti apa teror yang dihadirkan sehingga rasa tegang tidak sebesar yang dulu. Namun sekuel ini menawarkan cerita yang cakupannya lebih luas serta jawaban dari kelanjutan perjalanan keluarga Abbott menghadapi monster-monster penuh ancaman.

Menonton "A Quiet Place Part II" di tengah pandemi COVID-19 memberikan kedekatan terhadap apa yang dialami dunia saat ini. Keluarga Abbott dan kita sama-sama terkekang oleh situasi, mereka tak bisa bebas mengeluarkan suara karena khawatir bakal diterkam monster, kita tidak bisa bebas bergerak dan berinteraksi untuk berjaga-jaga dari penularan virus. Yang bisa dilakukan adalah berjuang dengan segala upaya untuk tetap bertahan hidup dan berusaha agar segala sesuatu kembali jadi normal.

Baca juga: Prapenjualan tiket "A Quiet Place Part II" disebut pertanda baik

Baca juga: Emily Blunt bantah ia dan John Krasinski terlibat di "Fantastic 4"

Baca juga: "A Quiet Place Part II" pastikan tayang di bioskop akhir Mei 2021

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021