• Beranda
  • Berita
  • Wapres dorong ormas keagamaan rawat persatuan dan kesatuan

Wapres dorong ormas keagamaan rawat persatuan dan kesatuan

29 Mei 2021 14:36 WIB
Wapres dorong ormas keagamaan rawat persatuan dan kesatuan
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengikuti acara Musyawarah Nasional VI Jam’iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) secara virtual dari Jakarta, Sabtu (29/5/2021). ANTARA/HO-Asdep KIP Setwapres

Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong seluruh organisasi kemasyarakatan (ormas) berbasis keagamaan dapat ikut merawat persatuan dan kesatuan serta kerukunan masyarakat di Indonesia.

Hal itu disampaikan Wapres Ma’ruf Amin saat mengikuti acara Musyawarah Nasional VI Jam’iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) secara virtual dari Jakarta, Sabtu.

"Saya mendorong Jam’iyah Batak Muslim Indonesia dan ormas-ormas keagamaan lainnya untuk mengambil peran dalam upaya bersama kita merawat persatuan dan kesatuan," kata Wapres.

Upaya ormas-ormas keagamaan dalam menjaga persatuan tersebut dapat dilakukan dengan mengajak dan memberikan edukasi kepada seluruh anggota ormas untuk merawat kebersamaan masyarakat Indonesia.

"Upaya ini harus senantiasa dijalankan selama tantangan dan ancaman sebagaimana yang saya sebutkan tadi masih ada," tukasnya.

Baca juga: Wapres minta kode etik bankir syariah segera terwujud

Baca juga: Wapres ingin pesantren jadi pengawal "wasathiyah" Indonesia


Wapres menjelaskan tantangan kehidupan berbangsa saat ini muncul antara lain karena ada perkembangan sistem teknologi dan informasi yang penyebaran-nya cukup bebas saat ini, baik secara jarak geografis maupun konten-nya.

"Akibatnya, otoritas institusi negara, pemerintahan, pendidikan maupun pranata dan nilai-nilai lokal yang hidup di tengah masyarakat, tidak dapat lagi melakukan pencegahan secara dini atau menyaring apabila beredar suatu konten yang tidak sesuai dan selaras dengan nilai-nilai sosial yang ada," ucap dia menjelaskan.

Sementara itu, lanjut Wapres, bagi negara dan masyarakat mampu perkembangan tersebut tidak menjadi masalah karena mereka memiliki jangkauan dan kapasitas jaringan mumpuni. Hal itu berbeda dengan kondisi masyarakat yang kurang mampu, katanya.

"Ketimpangan inilah yang disebut sebagai digital divide atau kesenjangan digital. Kesenjangan digital tidak hanya terjadi antarnegara, tapi juga antarkelompok masyarakat dalam satu negara," tutur-nya.

Dalam konteks Indonesia sebagai negara majemuk, tantangan kesenjangan informasi tersebut bisa menjadi ancaman bagi persatuan dan kesatuan nasional jika tidak disikapi dengan tepat.

Oleh karena itu, Wapres meminta komitmen kebangsaan seluruh masyarakat dan ormas harus selalu dipelihara bersama agar tidak luntur, sehingga persatuan nasional dapat terpelihara.

"Komitmen kebangsaan, seperti juga diangkat dalam tema Munas ini, harus senantiasa kita jaga agar tidak pernah luntur. Keberagaman kita adalah potensi kekuatan nasional yang sangat besar," ujarnya.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021