Ada pun ketiga pilar itu ialah istirahat yang cukup,menjaga asupan gula, dan olahraga untuk membakar kalori.
"Pertama terkait istirahat yang cukup, di masa serba canggih ini banyak sekali anak muda yang suka menghabiskan waktu di malam hari untuk bergadang. Istirahat menjadi tidak ideal dan akhirnya menyebabkan metabolisme tubuh terganggu," kata Dokter Danar saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu.
Baca juga: Pemeriksaan saraf tepi kaki cegah amputasi bagi penyandang diabetes
Idealnya tubuh manusia membutuhkan istirahat dengan rentan durasi waktu 7- 8 jam setiap harinya.
Selama beristirahat atau tertidur di malam hari, tubuh melakukan pembakaran kalori yang berasal dari glukosa.
Jika tidak diberikan waktu yang cukup, tentu akan semakin banyak kadar glukosa di dalam darah yang tidak dapat dibakar oleh tubuh dan berpotensi menyebabkan diabetes.
Pilar kedua adalah menjaga asupan gula. Anak- anak muda diminta untuk mengontrol asupan gula lewat makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari.
Berdasarkan penelitian dari Riskesdas 2019 oleh Kementerian Kesehatan RI didapatkan kebiasaan orang Indonesia mengonsumsi makanan dan minuman manis cenderung tinggi.
Tercatat sebanyak 61,3 persen responden meminum minuman manis lebih dari satu kali dalam satu hari dan 40,1 persen mengkonsumsi makanan manis lebih dari satu kali dalam satu hari.
Baca juga: Bukan obat, tapi penyakit hipertensi dan diabetes yang merusak ginjal
Padahal seperti diketahui, diabetes dapat terjadi karena gula di dalam darah tidak dapat dikelola oleh tubuh.
"Asupan gula ini harus dikontrol sama anak muda sekarang. Gula kan kalorinya tinggi ya, nah cara paling mudah kontrol gula dengan menghitung kalori perhari. Ada banyak aplikasi kok sekarang untuk hitung kalori, harus kita bisa lebih mudah mengontrol asupan makanan dan minuman untuk konsumsi sehari-hari," kata Danar.
Pria yang merupakan selebgram dengan akun instagramnya @dr_danar itu pun mengingatkan hal terakhir yang penting namun sering terlupakan untuk anak muda menjaga kesehatan tubuh adalah olahraga.
Olahraga dianjurkan rutin dilakukan setiap hari untuk membakar kalori sehingga tidak ada penumpukan lemak dan glukosa yang berlebih di dalam tubuh.
Danar menganjurkan agar dalam satu minggu setidaknya tubuh dapat diolah lewat berolahraga minimal dengan waktu 150 menit.
"Mager atau malas gerak ini fenomena yang sering kita temukan ya sekarang. Padahal olahraga yang dibutuhkan tubuh kita tidak berat, olahraga pun selain untuk bakar kalori supaya tubuhnya bisa terus mengolah glukosa dalam darah bisa melepaskan juga hormon endorfin yang membawa kebahagiaan,"katanya.
Ia pun memberikan tips agar masyarakat tidak terbebani untuk berolahraga mencegah diabetes di usia muda dengan mendengarkan lagu saat berolahraga dan menyiapkan 'cheat day' dalam satu minggu.
"Kalau olahraganya sambil mendengarkan lagu yang disukai dengan irama yang masih bisa diikuti tubuh, orang- orang cenderung bisa lebih santai dan membuat tubuh rileks. Lalu selanjutnya dalam satu minggu sediakan 1 atau 2 hari untuk menjeda rutinitas olahraga sehingga tidak terbebani," tutup Danar.
Diabetes menjadi salah satu penyakit yang masih menduduki urutan tertinggi di Indonesia.
International Diabetes Federation (IDF) pada 2019 mencatat di Pasifik Barat, Indonesia menduduki nomor dua tingkat penduduk yang mengidap penyakit diabetes.
Tingkat diabetes yang masih tinggi pun terjadi salah satunya karena gaya hidup tidak sehat dan asupan gizi tidak seimbang untuk tubuh.
Baca juga: Manfaat jinten hitam dan
Baca juga: IDI sambut baik aplikasi khusus untuk penyandang diabetes
Baca juga: Ahli: Penderita diabetes konsumsi makanan berserat saat Ramadhanpare untuk penderita diabetes
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021