"Dari sebanyak 2.136 kasus keseluruhan yang ditemukan selama pandemi COVID-19 berlangsung, kami temukan paling banyak di Kecamatan Mentok yaitu 831 kasus dan sudah dipetakan dalam 18 klaster besar," kata Juru Bicara Satgas Pengendalian COVID-19 Kabupaten Bangka Barat, M. Putra Kusuma di Mentok, Senin.
Berdasarkan hasil penelusuran dan pelacakan yang dilakukan selama ini, pola klaster keluarga atau hubungan keluarga dan klaster perkantoran menjadi salah satu klaster penyebaran yang cukup banyak ditemukan.
"Sebanyak 18 klaster besar ini yang terjadi di Mentok yang saat ini lebih dominan ke klaster keluarga sehingga kasus yang muncul dari hasil tracing dari kasus interaksi keluarga tersebut," katanya.
Sedangkan untuk desa atau kelurahan dengan jumlah kasus tertinggi dalam tujuh hari terakhir, yaitu Kelurahan Sungaidaeng dengan 39 kasus aktif dan saat ini dalam periode isolasi.
Baca juga: Tim gabungan di Bangka Barat putar balik kendaraan pemudik
Sebagai salah satu langkah pengendalian yang diambil agar kasus tersebut tidak semakin menyebar luas, dalam satu minggu terakhir tim Satgas Pengendalian COVID-19 sudah menyelesaikan on the job training terkait pola penelusuran kepada seluruh personel Babinsa dan Babinkamtimbas di desa dan kelurahan.
"Jadi ke depan kegiatan penelusuran akan dikerjakan oleh para Babinsa dan Babinkamtibmas tersebut. Penguatan ini menjadi energi baru dalam pelacakan kontak erat dan diharapkan dapat menemukan sedini mungkin suspek kasus-kasus COVID-19 yang ada di masyarakat," kata Putra.
Ia menegaskan, penelusuran kontak yang diikuti dengan langkah isolasi mandiri kepada mereka yang memiliki kontak erat, sambil menunggu hasil pemeriksaan, adalah salah satu pilar pengendalian COVID-19.
"Untuk itu diharapkan seluruh warga mendukung dan patuh terhadap protokol kesehatan COVID-19 sebagai upaya bersama dalam pengendalian penularan virus tersebut," katanya.
Baca juga: Polisi Bangka Barat melanjutkan operasi yustisi cegah COVID-19
Ia mengatakan, sampai saat ini para petugas di lapangan masih menemukan kendala dan penolakan dari kontak erat kasus, salah satu contohnya warga menghindar untuk diperiksa sampai ada yang berusaha menutup-nutupi kontak erat.
"Kami selalu mengimbau untuk menaati protokol kesehatan walau dalam lingkungan terkecil, yaitu keluarga, minimal gunakan masker dengan baik dan benar," katanya.
Terkait dengan data kasus COVID-19 di Kabupaten Bangka Barat, sampai saat ini ditemukan sebanyak 2.136 kasus, pada Mei 2021 ditemukan 858 kasus atau 41,1 persen dari jumlah kumulatif dan pada April berjumlah 827 atau 38,7 persen.
"Untuk testing sendiri pada 11 hari terakhir sudah dilakukan sebanyak 2.081 kali, terdiri dari 477 kali tes PCR dan 1.604 dari tes antigen," katanya.
Tes akan terus dilakukan secara masif mengingat target WHO adalah satu orang per 1.000 penduduk per minggu dalam satu daerah agar dapat terdeteksi kasus-kasus yang ada, sedangkan untuk angka positivity rate harus di bawah lima persen.
Baca juga: Kasus COVID-19 di Bangka Barat bertambah 51 orang
Baca juga: Pemkab Bangka Barat bentuk posko gabungan pengawas pelabuhan kecil
Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021