Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani beras dan kopi di Kawasan Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, untuk menghasilkan produk berkualitas yang berorientasi ekspor.Di situlah peran LPEI sebagai Special Mission Vehicle atau SMV Kementerian Keuangan RI, senantiasa berupaya untuk meningkatkan kapasitas daerah ...
Sekretaris Perusahaan LPEI Agus Windiarto mengatakan melalui peningkatan kualitas pengetahuan dan keterampilan masyarakat lokal, pembangunan infrastruktur, pengembangan koperasi dan komoditi unggulan daerah setempat, maka pengembangan ekonomi kerakyatan dapat terwujud.
"Di situlah peran LPEI sebagai Special Mission Vehicle atau SMV Kementerian Keuangan RI, senantiasa berupaya untuk meningkatkan kapasitas daerah agar dapat melakukan kegiatan ekspor dan meningkatkan pendapatan ekonomi wilayah," ujar Agus melalui keterangan di Jakarta, Rabu.
Baca juga: LPEI gelar pelatihan dongkrak kapasitas UMKM tembus pasar global
Pelatihan diberikan selama tujuh bulan kepada 10 ketua kelompok tani yang merupakan anggota dari Koperasi Klaster Ijen Banyuwangi (KKIB) yang tersebar di tiga desa yaitu, Desa Paspan, Tamansari, dan Telemung, dengan didampingi oleh PT Souvantara Portaverda Gemilang (Souvantara).
Pelatihan tersebut juga bertujuan untuk membantu para petani beras dan kopi agar memahami rantai produksi dari hulu hingga hilir yang sesuai dengan standar ekspor. Hal itu tentu saja untuk menghasilkan kualitas produk yang berorientasi ekspor sehingga dapat meningkatkan daya saing produk tersebut.
Dengan memiliki sertifikasi organik, diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan daya jual komoditi asal Banyuwangi di pasar global.
Banyuwangi merupakan kabupaten yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali, sehingga menjadikannya daerah perbatasan yang strategis.
Baca juga: ITDC gandeng LPEI danai fasilitas Bazaar Mandalika
Banyuwangi yang memiliki kawasan Taman Nasional Agrowisata Kawasan Ijen terkenal dengan keindahan alamnya, sehingga dijadikan tujuan wisata lokal maupun mancanegara.
Selain obyek pariwisata, kawasan itu pun memiliki produk beras dan kopi yang telah lama dibudidayakan oleh sebagian besar masyarakat, khususnya di lereng pegunungan Ijen Banyuwangi, wilayah Glagah untuk komoditi padi dan Kalipuro untuk komoditi kopi. Keunggulan lainnya adalah kedua komoditi itu dikelola dengan baik sehingga memiliki nilai dan daya saing yang tinggi.
Berdasarkan data yang diolah Indonesia Eximbank (IEB) Insititute, Banyuwangi merupakan daerah penghasil beras terbesar keenam di Jawa Timur dengan produksi beras mencapai 265 ribu ton dari total produksi beras nasional mencapai 9,94 juta ton selama 2020.
Sementara itu dari komoditas kopi menunjukkan bahwa Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan produksi kopi tertinggi di Indonesia. Produksi kopi Jawa Timur pada 2020 mencapai 48,5 ribu ton atau setara 6,4 persen dari total produksi kopi nasional dan Banyuwangi berkontribusi sebesar 12,6 ribu ton.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021