"Duafa jadi prioritas di rumah sakit yang akan kami bangun nanti karena ingin membantu masyarakat. Jadi, kami nanti menjadi rujukan puskesmas dan rujukan klinik lainnya," kata Ketua Umum YPM Salman ITB Prof Suwarno di Bandung, Rabu.
"Dan kami juga ingin pelayanan kesehatan bagi senior Salman ITB yang sudah berusia lanjut," ia menambahkan.
Ia mengatakan, YPM Salman ITB berharap Rumah Sakit Salman nantinya bisa menjadi model rumah sakit dengan pelayanan yang bagus sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Sementara itu, Ketua Harian Wakaf Salman Hari Utomo mengatakan bahwa Salman Hospital ingin menjadi rumah sakit pertama di Jawa Barat yang secara simultan menerapkan prinsip Safety, Syar’i, Smart, Sustainable, dan Hospitality (4S+1H).
Rumah sakit itu, menurut dia, akan menjadi bagian dari kontribusi Keluarga Besar Masjid Salman ITB bagi pengembangan teknologi medis dan pelayanan kesehatan yang berkualitas di Jawa Barat.
Proyek pembangunan kompleks Rumah Sakit Salman di Soreang diawali dengan pembangunan Masjid Salman Rasidi, yang telah rampung sebelum Ramadhan tahun ini.
YPM Salman ITB akan menggalang dukungan bagi pembangunan rumah sakit dalam acara Silaturahmi Idul Fitri 1442 Hijriah secara virtual dengan tema "Bakti Alumni untuk Negeri: Selangkah Menuju Groundbreaking RS Salman Hospital" pada 5 Juni 2021.
"Tema ini dipilih untuk menggalang dukungan segenap jamaah dan alumni aktivis Salman maupun ITB bagi pendirian Kompleks RS Salman Hospital di Sekarwangi, Soreang, Kabupaten Bandung," kata Prof Suwarno.
Baca juga:
Ventilator buatan ITB-Unpad-Salman ITB diserahkan ke Kemenkes
Wakaf Salman ITB dan donatur bantu pengadaan ambulans bagi Palestina
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021