DPR: Momentum Ramadhan Eratkan Bangsa Serumpun

2 September 2010 03:11 WIB
DPR: Momentum Ramadhan Eratkan Bangsa Serumpun
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Fraksi PKS DPR Zulkiflimansyah berpendapat momentum bulan suci Ramadhan seharusnya dimanfaatkan untuk merekatkan kembali hubungan antara bangsa yang serumpun.

"Karenanya saya setuju dengan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk kita jernih memandang persoalan dengan Malaysia ini," ujarnya menanggapi pidato Presiden Yudhoyono terkait persoalan dengan Malaysia di Jakarta, Rabu malam.

Dikemukakanya bahwa peristiwa ketegangan yang terjadi antara RI dan Malaysia dalam beberapa waktu terakhir harus dijadikan bahan introspeksi saja bahwa selama ini memang bangsa Indonesia harus lebih berbenah diri agar lebih disegani negara-negara lain.

Selain itu, politisi PKS itu menambahkan, momentum bulan suci Ramadhan saat ini mudah-mudahan bisa merekatkan kembali hubungan kedua negara yang mayoritas penduduknya Muslim ini.

"Dengan Malaysia itu kita justru banyak kesamaannya sehingga tidak ada manfaatnya meneruskan konfrontasi," ujarnya.

Sesaat sebelumnya Presiden SBY di Markas TNI Cilangkap telah menyampaikan sikap resmi Indonesia terkait hubungan Indonesia-Malaysia yang memanas.

"Saya juga menekankan bahwa masalah seperti ini harus diselesaikan secara cepat, tegas dan tepat, karena berkaitan dengan kepentingan nasional kita," ujar Presiden.

Presiden menekankan bahwa memelihara hubungan baik dengan negara sahabat, apalagi dengan Malaysia, sangat penting. Tetapi, ia menambahkan, tentu kita tidak bisa mengabaikan kepentingan nasional, apalagi jika menyangkut kedaulatan dan keutuhan NKRI.

Dalam kaitan ini, Yudhoyono menjelaskan bahwa dirinya telah mengirim surat kepada Perdana Menteri Malaysia, yang intinya menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas terjadinya insiden tersebut.

"Saya juga mendorong agar proses perundingan batas maritim dapat dipercepat dan dituntaskan. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri telah memanggil Duta Besar Malaysia di Jakarta untuk menyampaikan nota protes," demikian Presiden.(*)

(D011/Z002/R009)


Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010