Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyebutkan bahwa pasar global tertarik terhadap produk UMKM lokal yang memiliki potensi untuk merambah pasar ekspor.saat acara UMKM Fest itu kita atur waktu meeting dengan calon pembeli luar negeri, kenyataannya demand itu ada. Puluhan memang, tidak sampai ratusan, tapi ini breakthrough, ada peluang untuk masuk ke situ
Jahja dalam webinar digitalisasi UMKM dan sistem pembayaran 2025 yang dipantau di Jakarta, Rabu, mengungkapkan puluhan calon pembeli dari luar negeri tertarik pada produk-produk UMKM lokal yang ditawarkan dalam acara UMKM Fest yang diadakan BCA beberapa bulan lalu.
"Kita coba on boarding produk UMKM layak ekspor. Pada saat acara UMKM Fest itu kita atur waktu meeting dengan calon pembeli luar negeri, kenyataannya demand itu ada. Puluhan memang, tidak sampai ratusan, tapi ini breakthrough, ada peluang untuk masuk ke situ," kata Jahja.
Dia mengatakan BCA mengadakan UMKM Fest pada Maret 2021 yang diikuti oleh 1.800 UMKM terpilih yang memiliki kesiapan produk berkualitas. Sebanyak 1.800 UMKM tersebut dibantu untuk masuk ke dalam ekosistem digital berupa e-commerce berbasis website yang dibuat oleh BCA.
Jahja menekankan bahwa inti dari acara UMKM Fest yang dibuat oleh BCA adalah mempertemukan antara pelaku UMKM dengan pembeli bahkan pembeli dari luar negeri. Selain itu, UMKM juga sangat membutuhkan bantuan untuk bisa memasukkan produknya ke ekosistem digital, mengakses pasar, hingga membuka peluang untuk ekspor.
Dia mengakui bahwa pengoordinasian tersebut sebenarnya bukan tugas dari perbankan, melainkan untuk para pemangku kepentingan yang memiliki kewenangan untuk hal tersebut.
"Jujur itu bukan pekerjaan bank, tapi butuh koordinasi. Kita harap ada penciptaan jalan untuk edukasi, menyiapkan mereka untuk bisa ekspor. Yang ternyata demandnya itu ada, ketertarikan luar negeri cukup besar," kata Jahja.
Jahja juga menyebutkan salah satu cara agar perbankan bisa menyalurkan kredit kepada pelaku UMKM adalah dengan membantu usaha kecil menengah tersebut bisa tetap berjalan di tengah pandemi.
Dia meyakini apabila usaha kecil menengah bisa berkembang di Indonesia, para pelaku UMKM tersebut dengan sendirinya akan membutuhkan pembiayaan kredit karena peningkatan permintaan yang membutuhkan peningkatan biaya produksi.
Baca juga: UMKM produsen mainan binaan BSN tembus pasar ekspor
Baca juga: LPEI terus salurkan pembiayaan dukung UMKM berorientasi ekspor
Baca juga: Ekspor UMKM, solusi bangkitkan ekonomi di tengah pandemi
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021