"Jangan resah bila anak terlihat pendiam, pemalu, dan tidak ingin memperlihatkan kemampuannya. Anak itu mungkin berbakat dalam pekerjaan yang berhadapan dengan benda-benda," kata Andri Fajria melalui percakapan WhatsApp kepada ANTARA di Semarang, Rabu malam.
Seperti yang pernah dikemukakan Andri Fajria bahwa bakat itu tidak tunggal karena setiap orang memiliki beberapa pilihan peran/profesi yang sesuai dengan kombinasi bakatnya, atau disesuaikan dengan peluang dan kondisi yang dihadapi.
Tidak berbakat dalam suatu aktivitas, kata pendiri Sekolah Alam Tangerang ini, bukan berarti tidak dapat melakukan aktivitas tersebut. Namun, membutuhkan usaha yang lebih keras agar dapat melakukan aktivitas tersebut dengan baik.
Menyinggung soal perkiraan sejumlah orang tua bahwa anaknya berbakat sebagai guru, tetapi irit berbicara alias pendiam, trainer nasional talents observation (pengamat bakat) ini menyarankan mereka untuk menemukan keterampilan atau hobi yang dikuasai anaknya.
"Mungkin anak bisa menjadi guru praktik, seperti guru seni, instruktur olahraga, penyuluh pertanian, instruktur komputer, dan lain-lain," kata Andri Fajria ketika memberikan solusi pengembangan bakat anak di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
Ia lantas menyebut ciri-ciri anak yang berbakat sebagai guru, antara lain senang mengajari teman atau adiknya, baik berupa informasi maupun keterampilan; sering mengalah kepada adik/teman yang lebih kecil saat bermain; dan suka bermain peran sebagai guru.
"Jika hingga remaja belum menemukan bakat anak, apalagi di tengan pandemi COVID-19 yang belum tahu kapan berakhirnya?" tanya ANTARA, kemudian dia menjawab, "Jangan khawatir, bakat itu tidak hilang. Dia hanya tertidur (dormant) sampai ada trigger (pemicu) yang membangunkannya."
Pewarta: D.Dj. Kliwantoro
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021