• Beranda
  • Berita
  • Menko Airlangga tegaskan komitmen dalam pembangunan berkelanjutan

Menko Airlangga tegaskan komitmen dalam pembangunan berkelanjutan

2 Juni 2021 20:38 WIB
Menko Airlangga tegaskan komitmen dalam pembangunan berkelanjutan
Dokumentasi. Menko Airlangga saat menjadi pembicara dalam Indonesian Institure for Corporate Directorship Corporate Governance (IICD CG) secara virtual di Jakarta, Kamis (27/05) (Antaranews.com/HO-Kemenko Perekonomian)

Pemerintah Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung kesuksesan Konferensi COP26 mendatang. Upaya pelestarian lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan harus tetap menjadi fokus, di tengah masa pemulihan ekonomi setelah pandemi COVID-

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan komitmen Indonesia dalam pembangunan berkelanjutan dengan mendukung kesuksesan konferensi Climate Change Conference of the Parties 26 (COP26) Forest, Agriculture and Commodity Trade.

“Pemerintah Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung kesuksesan Konferensi COP26 mendatang. Upaya pelestarian lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan harus tetap menjadi fokus, di tengah masa pemulihan ekonomi setelah pandemi COVID-19,” kata Menko Airlangga dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menko Airlangga telah bertemu dengan President Designate of the United Kingdom untuk COP26 Alok Sharma guna membahas sejumlah hal terkait COP26 Forest, Agriculture and Commodity Trade (FACT) termasuk persiapan, kesiapan dan keikutsertaan Indonesia dalam Konferensi COP26 yang akan digelar di Glasgow, Inggris pada 1-12 November mendatang. Dalam pertemuan COP26 FACT Dialogue tersebut, Indonesia berperan sebagai co-chair bersama Inggris.

COP26 akan berfokus pada upaya percepatan penghapusan penggunaan batu bara, pengurangan deforestasi, percepatan peralihan ke kendaraan listrik dan mendorong investasi dalam energi terbarukan. Pertemuan tersebut juga memfinalisasikan Paris Rulebook (aturan rinci untuk implementasi Paris Agreement) dan mempercepat aksi untuk mengatasi krisis iklim melalui kolaborasi antara pemerintah, bisnis, maupun masyarakat sipil.

Dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim, pemerintah Indonesia telah mengadopsi sejumlah kebijakan, di antaranya dokumen Kontribusi yang Ditetapkan secara Nasional (Nationally Determined Contribution/NDC) yang menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen tanpa syarat (dengan usaha sendiri) dan 41 persen bersyarat (dengan dukungan internasional yang memadai) pada 2030.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah melakukan penguatan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), serta mengimplementasikan beberapa praktik keberlanjutan, seperti Timber Legality Assurance System (SVLK) dan Sustainable Natural Rubber Platform (SNARPI).

Lebih lanjut Menko Airlangga juga mengapresiasi kerja sama Indonesia dan Inggris dalam program Strengthening Palm Oil Sustainability in Indonesia (SPOSI) yang bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan. Upaya tersebut dilakukan dengan memperkuat kapasitas pengusaha kecil dan memperbagus penerimaan produk minyak sawit Indonesia di dunia internasional.

Pada 15 April 2021 lalu juga telah dilaksanakan COP26 FACT Dialogue Ministerial Roundtable yang dipimpin oleh Lord Zach Goldsmith (Co-chair Inggris) dan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong (Co-chair Indonesia).

Dalam pertemuan itu, Indonesia dan Inggris mendorong finalisasi Joint Statement on the Principles for Collaboration yang berisikan prinsip-prinsip kerja sama dan kolaborasi pada tingkat tinggi, serta komitmen untuk bekerja sama mengembangkan peta rencana aksi kolektif terkait perlindungan hutan, promosi perdagangan, dan pembangunan melalui 4 tema Working Group (WG), yaitu WG Trade and Markets Development, WG Smallholder Support, WG Traceability and Transparency, dan WG Research, Innovation and Technology.

Saat ini tercatat ada 21 negara yang sudah meng-endorse draft Joint Statement tersebut, yakni antara lain: Belgia, Brazil, Kolombia, Denmark, Perancis, Gabon, Ghana, Jepang, Korea, Liberia, Malaysia, Belanda, Nigeria, Norwegia, Paraguay, Peru, Spanyol, Britania Raya, dan Uruguay.

Baca juga: Presiden tetapkan Airlangga jadi Ketua Presidensi G20 Indonesia
Baca juga: Menko Airlangga ungkap 5 strategi RI pimpin Presidensi G20
Baca juga: Menko Airlangga tekankan pentingnya tata kelola perusahaan

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021