Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan berencana melakukan pengembangan sapi perah di Sulawesi Selatan sebagai bentuk kontribusi kepada masyarakat khususnya peternak lokal Sulsel dan Indonesia secara umum.Dengan capaian yang dimiliki Fakultas Peternakan, maka Unhas berharap besar bahwa Fakultas Peternakan bisa menjadi satu unit di Unhas yang terus berkarya memberikan inovasi produk yang dihasilkan, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
Dekan Fakultas Peternakan (Fapet) Unhas Prof Dr Lellah Rahim, mengatakan itu padaTasyakuran Dies Natalis ke-58 yang dirangkaikan dengan Halal Bihalal bersama civitas akademika bertema "Peternakan Berkarya" di Makassar, Rabu.
Prof Lellah menjelaskan, rencana ini sejalan dengan rencana Fakultas Peternakan Unhas yang memiliki Maiwa Breeding Center dengan pengelolaan dan manajemen yang baik.
Ia menuturkan, Fakultas Peternakan Unhas tentunya memiliki SDM berkualitas, salah satunya terlihat dari tenaga pengajar yang kurang lebih 85 persen telah bergelar doktor.
Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA, dalam sambutannya mengatakan Fapet semakin hari semakin terlihat eksistensinya bagi bangsa dan negara.
"Dengan capaian yang dimiliki Fakultas Peternakan, maka Unhas berharap besar bahwa Fakultas Peternakan bisa menjadi satu unit di Unhas yang terus berkarya memberikan inovasi produk yang dihasilkan, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat," ujarnya.
Lebih lanjut, Prof Dwia menuturkan kontribusi yang diberikan Fakultas Peternakan diharapkan dapat menghasilkan SDA yang unggul di peternakan dan saling mendukung satu sama lain.
Kini Fakultas Peternakan telah berada di posisi unggul dengan bibit produksi ternak, khusunya produksi ayam kampung. Sehingga, ini membuktikan jaminan kualitas yang diberikan Fakultas Peternakan kepada masyarakat.
Setelah sambutan, dilanjutkan dengan ceramah Dr H Abd Rahman Qayyum, MA terkait hikmah halal bihalal. Pada penjelasannya Dr. Abd. Rahman menuturkan profesi yang paling baik adalah berternak.
Tidak ada satupun dari zaman Nabi Adam hingga Nabi Muhammad yang tidak berprofesi sebagai peternak. Layaknya manusia, hewan juga berganti kulit dengan berpuasa. Sedangkan manusia berpuasa untuk mengembalikan dan mensucikan jiwa.
"Ada 10 hewan yang dijamin masuk syurga oleh Allah SWT, 21 jenis hewan juga diungkap dalam Al-Qur'an. Semua dibicarakan Al-Qur'an, maka kita bisa berpendapat bahwa hewan saja bisa masuk surga apalagi bagi kita yang melakukan observasi hewan," tuturnya.
Baca juga: Unhas masuk kampus paling diminati program merdeka belajar
Baca juga: Artikel ilmiah dosen Unhas terima penghargaan internasional
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021