National Paralympic Committee (NPC) Indonesia hingga kini belum mengajukan proposal anggaran keperluan kontingen Merah Putih menuju Paralimpiade Tokyo yang bakal dihelat dari 24 Agustus sampai 5 September tersebut.
Wakil Sekretaris Jenderal NPC Indonesia Rima Ferdianto mengaku pihaknya belum mengajukan proposal anggaran karena proses kualifikasi masih berlangsung hingga Juli sehingga jumlah atlet yang lolos belum bisa ditetapkan.
“Anggaran keberangkatan belum (diajukan) karena kami belum bisa menentukan berapa atlet yang pasti berangkat,” kata Rima saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu.
“Kemudian kami juga belum tahu berapa hari nanti kami akan tinggal di sana. Nanti kalau perkiraannya sudah 90 persen akan kami ajukan."
Sebagai gambaran, Rima menjelaskan ada beberapa rincian pendanaan yang perlu dimasukkan kepada proposal, antara lain tiket pesawat, ongkos harian, seragam kontingen, hingga biaya sewa bantuan tim khusus disabilitas di Tokyo nanti.
“Itu belum termasuk kalau kami membawa ofisial dan asisten berlebih itu nanti technical official untuk paket akomodasi dan makan itu harus ditanggung semua,” ucap dia.
Indonesia saat ini memang masih mengejar tiket tambahan untuk bertanding dalam Paralimpiade Tokyo.
Baca juga: Atlet Indonesia tak perlu karantina Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo
Peluang meraih tiket tambahan masih terbuka. Atlet cabang renang akan berjuang menambah perwakilan atletnya dengan mengikuti kejuaraan di Berlin bulan ini.
Ada juga tim panahan dan tenis meja yang bakal berangkat ke Republik Ceko. Kemudian tim paracycling juga akan mengikuti kejuaraan di Portugal, sedangkan cabang menembak akan bertolak ke Peru pada Juli.
Namun hingga kini, setidaknya sudah ada 18 atlet Indonesia yang hampir dipastikan lolos ke Paralimpiade 2020 Tokyo.
Mereka adalah atlet para tenis meja, Dian David Mickael Jacobs dan Komet Akbar, Ni Tengah Widiasih (angkat berat), Saptoyogo Purnomo, Kharisma Evi Tiarani, Putri Aulia, Elvin Elhudia Sesa, dan Famini dari para atletik.
Kemudian ada Syuci Indiani (renang), Muhammad Fadli Imammuddin (balap sepeda), dan dua atlet para menembak, Bolo Triyanto serta Hanik Puji Astuti.
Sementara sisanya diamankan oleh atlet para badminton, yakni Dheva Anrimusthi, Hary Susanto, Fredy Setiawan, Ukun Rukaendi, Leani Ratri Oktila, dan Khalimatus Sa’diyah.
Meski para atlet sudah hampir dipastikan lolos, NPC Indonesia masih perlu menunggu penetapan dan pengumuman resmi federasi internasional dari masing-masing cabang olahraga yang diperkirakan dirilis pertengahan Juli.
Baca juga: NPC Indonesia tunggu IFs soal kepastian jumlah atlet di Paralimpiade
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021