Direktur Retail Agri & Pendanaan BRI Agro Sigit Murtiyoso mengatakan, kerja sama antara BRI Agro dengan eFishery menjadi salah satu langkah strategis perseroan sebagai House Of Fintech and Home of Gig Economy untuk memperluas akses permodalan, khususnya kepada masyarakat dari berbagai sektor bisnis.
"Tujuan kami sebagai House of Fintech and Home for Gig Economy, karena kami ingin melayani pekerja sektor informal atau yang disebut gig economy workers termasuk UMKM. Caranya adalah kolaborasi dengan fintech untuk dapat menghasilkan data yang akurat," ujar Sigit melalui pernyataan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dalam kolaborasi tersebut, emiten berkode saham AGRO itu akan memperkuat fitur “Kabayan (Kasih, Bayar Nanti)” sebagai komponen utama dari layanan eFisheryFund. eFisheryFund, yang merupakan produk andalan eFishery, menghubungkan para pembudidaya secara langsung dengan institusi keuangan termasuk berbagai perusahaan fintech.
Baca juga: BRI Agro gandeng majoo tunjang pertumbuhan ekosistem digital
Kabayan, salah satu fitur dalam layanan eFisheryFund, dapat dimanfaatkan para pembudidaya untuk melakukan pembelian beragam keperluan budidaya atau produk-produk eFishery seperti eFisheryFeeder dan pakan ikan dengan berbagai merek melalui layanan eFisheryFeed dengan sistem tenor. Dengan menjadi salah satu mitra keuangan eFishery, BRI Agro dapat memberikan fasilitas pinjaman langsung kepada pembudidaya melalui fitur Kabayan tersebut.
BRI Agro akan menyalurkan kredit melalui digital platform dengan perannya sebagai pendana (funder). Selain itu, BRI Agro juga mempersiapkan layanan kanal elektronik perbankan diantaranya cash management system, internet banking, serta memberikan layanan untuk mendukung kelancaran usaha mitra binaan serta memberikan bimbingan pengetahuan praktis perbankan.
"Kami sangat optimis bahwa kerja sama dengan eFishery akan memberikan kontribusi bagi para masyarakat serta para pelaku gig economy. Karena pelaku gig economy ini adalah salah satu pilar pertumbuhan pemulihan ekonomi di Indonesia. Selain itu juga, gig economy worker adalah perwujudan UMKM baru yang penyaluran kreditnya dilakukan secara digital berbasis data," kata Sigit.
CEO dan Co- Founder eFishery Gibran Huzaifah mengatakan, pembudidaya ikan merasa kesulitan untuk mendapatkan pembiayaan karena selain pola bisnisnya yang dianggap memberikan resiko tidak pasti (uncertain risk), tidak ada pula rekam data yang mampu menunjukkan progress atau tingkat kemajuan budidaya para petani sehingga institusi keuangan kekurangan informasi mengenai keberlanjutan bisnis budidaya mereka.
Baca juga: BRI Agro perkuat SDM siap jadi bank digital
"Melalui data dan teknologi yang kami miliki, kami membukakan akses seluas-luasnya terhadap pembiayaan dengan menghubungkan pembudidaya secara langsung dengan institusi keuangan. Bank dan institusi keuangan lainnya dapat menggunakan data yang kami sediakan untuk memproyeksikan keberlanjutan bisnis budidaya sehingga memberikan kepastian dan keamanan bagi mereka," ujar Gibran.
Ia menambahkan, kerjasama dengan BRI Agro tersebut diharapkan mampu memberikan dukungan bagi ribuan pembudidaya untuk meningkatkan usaha budidayanya serta memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi negara. Pada akhirnya diharapkan industri perikanan dapat menjadi lebih produktif melalui inklusi finansial yang sesungguhnya.
"Kolaborasi antara BRI Agro dengan eFishery diharapkan bisa meningkatkan literasi keuangan digital di sektor agribisnis. Ke depan BRI Agro berharap dapat semakin memperbanyak kolaborasi dengan penyelenggara teknologi finansial," ujar Sigit.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021