Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan di Cianjur, Jumat mengatakan longsor yang terjadi di Desa Cibokor dan dan Girimulya, Kecamatan Cibeber, menyebabkan 220 kepala keluarga mengungsi ke sejumlah tempat yang dinilai aman dari longsor.
"Kami masih melakukan pendataan terkait longsor yang melanda dua desa tersebut, dua tim yang terdiri dari 12 orang petugas serta ratusan Relawan Tangguh Bencana dari kecamatan lain, sudah diturunkan untuk evakuasi dan membantu warga membersihkan material longsor," katanya.
Pihaknya segera berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menurunkan alat berat guna membuka kembali jalan antardesa yang ambles akibat terbawa longsor. Namun untuk sementara aparat desa dibantu Retana sudah mulai membangun jalan sementara agar dapat dilalui kendaraan roda dua.
"Kita upayakan penanganan cepat agar warga tidak sampai terisolir dan kesulitan melakukan aktivitas. Untuk saat ini, warga masih kami imbau untuk bertahan di pengungsian, terutama kaum wanita dan anak-anak," katanya.
Sementara Palang Merah Indonesia (PMI) Cianjur langsung menurunkan puluhan relawan untuk mendirikan posko darurat serta membangun dapur umum di lokasi pengungsian yang tersebar di dua desa, termasuk menyalurkan bantuan bagi warga berupa perlengkapan bayi dan kebutuhan keluarga serta alat tidur.
Ketua PMI Cianjur Rudi Syachdiar Hidayat mengatakan posko darurat dan dapur umum yang didirikan sebagai upaya meringankan beban korban bencana yang sebagian besar mengungsi ke sejumlah tempat yang dinilai aman dari longsor.
"Kami juga berkordinasi dengan BPBD Cianjur, untuk melakukan penanganan tebing yang longsor agar tidak meluas dan kembali terjadi. Relawan yang diturunkan selain membantu warga membersihkan material longsor, juga mendirikan posko darurat dan dapur umum," katanya.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021