Badan Perdagangan dan Pengembangan Amerika Serikat (USTDA) menyambut bergabungnya Indonesia dalam Prakarsa Pengadaan Global (Global Procurement Initiative: Understanding Best Value) sebagai mitranya yang ke-13.
“Kemitraan USTDA dengan Indonesia akan mendukung upaya Indonesia dalam memastikan pengadaan yang adil dan transparan serta peningkatan daya saing internasional tender publiknya,” kata Plt Direktur USTDA Enoh T Ebong, seperti dikutip dari keterangan tertulis Kedutaan Besar Amerika Serikat yang diterima di Jakarta, Jumat.
Bergabungnya Indonesia ke dalam prakarsa itu telah diresmikan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara USTDA dan Lembaga kebijakan dan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Di bawah kemitraan tersebut, USTDA disebut akan melatih pejabat pengadaan publik untuk mendapatkan nilai terbesar demi kepentingan investasi infrastruktur publik di Indonesia.
“USTDA memiliki sejarah kemitraan yang kaya dengan pemerintah Indonesia, dan kami percaya bahwa kerja sama dalam pengadaan publik akan menghasilkan infrastruktur yang lebih berkualitas dan tangguh bagi masyarakat Indonesia,” ujar Ebong. Ia juga mengatakan pihaknya menantikan transformasi positif berkelanjutan yang akan difasilitasi oleh GPI.
USTDA akan memimpin pelatihan di Amerika Serikat, Indonesia, dan secara daring terkait praktik terbaik internasional serta integrasi metodologi nilai terbaik dalam pengadaan publik.
Pelatihan tersebut akan diselenggarakan di bawah koordinasi dengan program Hukum Pengadaan Pemerintah dari Fakultas Hukum George Washington University dan praktisi ahli AS yang memiliki pengalaman pengadaan dalam pemerintahan, sektor swasta, dan pendidikan tinggi yang ekstensif.
Topik prioritas dalam pelatihan itu mencakup kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta serta pengadaan sektor spesifik terkait energi, juga teknologi informasi dan komunikasi.
Kepala LKPP Roni Dwi Susanto mengatakan persetujuan kemitraan itu merupakan puncak dari dialog selama lebih dari tiga tahun.
“Melalui kerja keras dan dedikasi, kita tiba pada titik ini dan menantikan untuk mengambil langkah selanjutnya untuk belajar, menggabungkan, dan melanjutkan praktik terbaik global dalam pengadaan pemerintahan,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia Heather Variava mengatakan bahwa kemitraan tersebut merefleksikan komitmen AS terhadap keutamaan Kemitraan Strategis AS-Indonesia yang kian berkembang terkait keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan kedua negara.
“Kemitraan bilateral kita yang kuat direkatkan oleh ikatan perdagangan dan investasi yang berkontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas di seluruh kawasan Indo-Pasifik,” katanya.
Baca juga: Marinir Indonesia latihan bersama Marinir Amerika Serikat di Situbondo
Baca juga: Indonesia minta jaminan keamanan bagi WNI dari sentimen anti Asia
Baca juga: AS umumkan tambahan dukungan Rp50,75 miliar untuk vaksinasi Indonesia
Biden jadi presiden AS, Menlu yakin kemitraan Indonesia-AS lebih kokoh
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021