Anggota Dispenad TNI AD Sertu S Edi Putra Tarigan menceritakan pengalamannya selama ditugaskan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa untuk bertugas ke daerah bencana.
Sertu S Edi Putra Tarigan dalam siaran TNI AD, di Jakarta, Sabtu, mengatakan dirinya ditugaskan ke Nusa Tenggara Barat saat kejadian bencana banjir bandang pada April 2021.
"Ini adalah pertama kali saya mendapat perintah berangkat operasi militer selain perang, rasanya bukan hanya menjalani tugas, tetapi saya merasa hidup jauh lebih berarti," kata dia.
Ia tergabung bersama para personel Yonzikon-13 yang ditugaskan dari Jakarta untuk membantu pembangunan jembatan yang rusak akibat banjir di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
"Kami melakukan tugas masing-masing, bergerak cepat dan sistematis, direncanakan sedemikian rupa agar pekerjaan bisa dilakukan secara efisien dan cepat," kata dia
Banjir bandang memberikan dampak mendalam bagi masyarakat Bima, NTB. Rusaknya fasilitas umum, seperti jembatan yang hanyut terbawa arus banjir membuat mobilitas warga terhambat.
Sejumlah jembatan yang rusak merupakan akses vital bagi masyarakat setempat. TNI AD dengan segera menyelesaikan sejumlah jembatan yang putus akibat banjir bandang tersebut.
Sertu Putra mengatakan dirinya sebagai prajurit ketika ditugaskan tidak hanya mengerjakan apa yang diperintahkan, tetapi juga menjalin komunikasi yang baik dengan warga setempat.
Bahkan ketika dirinya sudah kembali ke Jakarta, komunikasi dengan warga di Bima tidak terputus. Sertu Putra rutin menghubungi warga tempat ia ditugaskan saat operasi turun ke daerah bencana.
"Kita tetap harus menjaga silaturahim dengan masyarakat, suatu saat kita diberangkatkan lagi tugas ke sana kita punya keluarga kecil di sana, punya teman, makanya saya jalin komunikasi yang baik dengan mereka," ujarnya.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021