Keterangan resmi BMKG menyebutkan gempa berkekuatan 3.0 magnitudo itu terjadi pada tiga kilometer tengara Cianjur dalam kedalaman 15 kilometer. Gempa yang berpusat di darat ini membuat panik warga wilayah kota, utara dan timur Cianjur.
"Cukup keras, sehingga kami sekeluarga langsung lari keluar rumah karena takut gempa berlangsung lama. Semua barang di dalam rumah bergoyang seperti mau jatuh," kata Chaykha (18) warga perumahan Pesona Cianjur Indah, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Sabtu.
Dia menjelaskan, sebelumnya dia dan keluarga sudah masuk kamar untuk beristirahat, namun tiba-tiba tempat tidur bergoyang dan lemari baju yang berhadapan dengan tempat tidur, ikut bergoyang, sehingga seisi rumah berhamburan keluar.
Baca juga: Gempa magnitudo 6,1 guncang Maluku Utara
"Lumayan 3 sampai 5 detik, meski di luar rumah getaranya masih kencang, sampai kabel listrik ikut bergoyang. Semua warga melakukan hal yang sama dan berkumpul di tengah jalan," kata dia.
Aktifitas di RSUD Cianjur sempat terganggu, bahkan beberapa pasien rawat inap ikut keluar sambil membawa tiang infusan karena khawatir gempa berlangsung lama. Beberapa orang perawat sempat mengeluarkan pasien dari dalam ruang rawat inap.
"Untung tidak berlangsung lama, namun cukup membuat panik perawat dan pasien di ruang rawat inap. Getaran gempa cukup keras terasa, terutama di lantai dua. Pasien yang sempat keluar langsung masuk kembali setelah sepuluh menit," kata Fauzi (24), perawat RSUD Cianjur.
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur mengenai kerusakan akibat gempa berkekuatan 3.0 magnitudo ini.
Baca juga: Penyintas gempa bumi Donggala diberi pelatihan wirausaha Muhammadiyah
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021