Kita menanti kesempatan untuk melakukan pemulihan hijau, untuk menjalankan pengembangan bersih yang baik di masa depan
Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi, mengatakan bahwa arah pemulihan hijau global merupakan bagian dari momentum yang dimiliki oleh Indonesia untuk menjalankan rencana yang kohesif guna memastikan keberlanjutan lingkungan.
Pernyataan tersebut dikatakan oleh Lutfi dalam konferensi pers yang digelar terkait pertemuan tingkat Menteri Perdagangan Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang diselenggarakan dari Selandia Baru dan diakses dari Jakarta, Sabtu petang.
“Kita menanti kesempatan untuk melakukan pemulihan hijau, untuk menjalankan pengembangan bersih yang baik di masa depan,” kata Mendag.
Baca juga: Selandia Baru dorong APEC bebaskan bea masuk barang esensial COVID-19
Baca juga: Selandia Baru-China teken peningkatan kesepakatan perdagangan
Dia menambahkan bahwa pengembangan dan pemulihan hijau pascapandemi COVID-19 merupakan bagian dari tanggung jawab serta peran Indonesia untuk membawa dampak yang lebih baik lagi bagi dunia.
“Kita akan menempatkan ini sebagai bagian dari transformasi, bukan hanya bagi ekonomi Indonesia karena ada kesempatan untuk pemulihan hijau, tapi juga bagian dari tanggung jawab sebagai bagian dari dunia, dan kita ingin membawa dampak yang lebih baik,” jelasnya.
Sementara itu, Damien O’Connor, Menteri Perdagangan Selandia Baru yang menjadi negara tuan rumah APEC pada 2021, mengatakan bahwa APEC berkomitmen atas pembangunan yang inklusif dan pembangunan berkelanjutan, tak hanya dalam masa di mana pandemi COVID-19 masih berlangsung, namun juga setelahnya.
Isu perubahan iklim dan keberlanjutan lingkungan menjadi salah satu yang digarisbawahi dalam pertemuan tingkat menteri perdagangan APEC kali ini, dan menurut O’Connor, kerja sama erat yang telah berjalan antara negara-negara APEC dalam menghadapi pandemi COVID-19 dapat terus berlanjut ke masa pemulihan dan dalam upaya menghadapi perubahan iklim.
“(Seperti) Apa yang telah kita lakukan melalui kerja sama untuk menghadapi COVID-19, kita dapat saling berbagi praktik dan pengalaman untuk menghadapi perubahan iklim. Jadi saya rasa kita telah membangun momentum di sini,” ujarnya.
Momentum tersebut pun dapat digunakan untuk melanjutkan langkah ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan memastikan bahwa kebijakan terkait barang-barang dan jasa yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan dengan masak-masak.
Pertemuan tingkat menteri perdagangan APEC tahun ini menyoroti upaya untuk mencari landasan bersama terkait isu lingkungan dalam upaya pemulihan ekonomi dan untuk mengirimkan sinyal kuat atas dukungan untuk sistem perdagangan multilateral.
Baca juga: Indonesia dorong percepatan pemulihan ekonomi Asia Pasifik
Baca juga: Ekonomi kawasan APEC diperkirakan tumbuh 6,3 persen tahun ini
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021