"Dinas Kesehatan telah melaksanakan tes swab PCR kepada 421 orang santri dan pengurus pondok pesantren ini dan hasilnya akan diketahui Senin besok," kata Wali Kota Bogor Bima Arya.
"Kalau dari dari hasil tes swab PCR pada hari ini masih ada santri yang positif, akan kita lakukan langkah-langkah berikutnya," kata Bima Arya selaku Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Bogor.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 telah mendirikan posko di Pondok Pesantren Bina Madani untuk mendukung pengawasan aktivitas di lingkungan pesantren, termasuk memastikan protokol kesehatan dijalankan oleh semua warga pesantren.
"Pondok pesantren ini untuk sementara ditutup total. Tidak boleh ada aktivitas keluar dan masuk di ponpes ini. Orang yang di dalam sementara tidak boleh keluar dan orang yang di luar sementara tidak boleh masuk," kata Bima Arya.
Wali Kota sudah menugaskan kepada Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) untuk menyuplai bahan makanan dan barang kebutuhan pokok lain ke pesantren selama akses keluar masuk pesantren ditutup.
Dalam pemeriksaan antigen untuk mendeteksi penularan COVID-19 pada 398 santri di Pondok Pesantren Bina Madani pada 3 sampai 4 Juni 2021 ada 32 santri yang dideteksi terserang COVID-19.
Sebanyak 24 santri yang terserang COVID-19 kemudian dievakuasi ke Pusat Isolasi COVID-19 di Gedung Pusdiklat BPKP di Ciawi Bogor dan delapan orang lainnya dibawa oleh orang tuanya pulang ke rumah untuk menjalani isolasi mandiri.
Bima Arya mengatakan, warga pondok pesantren yang dikonfirmasi terserang COVID-19 dalam pemeriksaan pada Minggu juga akan dibawa ke Pusat Isolasi COVID-19 di Ciawi.
Baca juga:
Sosialisasi pencegahan COVID-19 awali pembelajaran tatap muka di Bogor
Pemerintah Kota Bogor khawatirkan potensi lonjakan COVID-19 jelang belajar tatap muka
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021