• Beranda
  • Berita
  • AS akan ungkap langkah atasi perdagangan manusia di Guatemala

AS akan ungkap langkah atasi perdagangan manusia di Guatemala

7 Juni 2021 13:42 WIB
AS akan ungkap langkah atasi perdagangan manusia di Guatemala
Ceidy, seorang ibu migran pencari suaka dari Guatemala, mencium bayinya Bridget yang berusia tiga bulan sambil menunggu dikawal oleh agen Patroli Perbatasan Amerika Serikat setelah menyebrangi sungai Rio Grande masuk ke Amerika Serikat dari Meksiko di Roma, Texas, Amerika Serikat, Rabu (7/4/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Go Nakamura/hp/cfo.
Amerika Serikat diperkirakan pada Senin akan mengumumkan langkah-langkah untuk mengatasi perdagangan dan penyelundupan manusia di Guatemala, kata seorang pejabat senior AS.

Pernyataan tersebut disampaikan ketika Wakil Presiden AS Kamala Harris mengunjungi kawasan itu untuk mencoba menurunkan jumlah migrasi dari negara-negara Segitiga Utara Amerika Tengah.

Perjalanan Harris ke Guatemala dan Meksiko pekan ini kemungkinan akan menekankan kerja sama dengan organisasi nonpemerintah, di tengah beberapa kritik dari pejabat lokal atas waktu dan misinya untuk mengekang migrasi ke Amerika Serikat dari wilayah Amerika Tengah, kata sejumlah penasihat dan pakar.

Baca juga: Imigran asal Guatemala wafat di tahanan setelah operasi empedu

Fokus pada masyarakat sipil bisa menjadi titik lemah di Meksiko, yang telah mengirim nota diplomatik ke Washington bulan lalu untuk mengeluhkan dukungan AS kepada sebuah kelompok yang dianggap Presiden Andres Manuel Lopez Obrador sebagai bagian dari oposisi politik.

Berbicara ketika Harris terbang ke Guatemala, seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa selain mengumumkan langkah-langkah untuk memerangi perdagangan manusia, pemerintahan Biden pada Senin menyampaikan harapan untuk mengungkap langkah-langkah anti korupsi di negara Amerika Tengah itu.

Kunjungan luar negeri pertama wakil presiden AS Kamala Harris sejak ia menjabat, yang dimulai pada Minggu (6/6), akan fokus pada pembangunan ekonomi, kerawanan iklim dan pangan serta isu-isu perempuan, kata pejabat Gedung Putih.

Sumber: Reuters

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021