• Beranda
  • Berita
  • Bupati Indramayu minta tim arkeolog segera ungkap sejarah Sambimaya

Bupati Indramayu minta tim arkeolog segera ungkap sejarah Sambimaya

7 Juni 2021 19:31 WIB
Bupati Indramayu minta tim arkeolog segera ungkap sejarah Sambimaya
Tim arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten melakukan identifikasi temuan situs kuno yang diduga bangunan candi di desa Sambimaya, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (4/6/2021). (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Bupati Indramayu, Jawa Barat, Nina Agustina meminta kepada tim arkeolog dapat secepatnya mengungkap sejarah peradaban di Sambimaya dan diharapkan dalam waktu 12 bulan telah selesai.

"Ditargetkan 12 bulan, ya, Pak, agar bisa terungkap. Karena ini sangat menarik terutama sejarah peradaban kuno di Sambimaya," kata Nina di Indramayu, Senin.

Dia menargetkan agar situs Sambimaya ini dapat terungkap dalam hitungan 12 bulan, sehingga masyarakat Indramayu dapat mengetahui silsilah dan sejarah dari jejak peradaban masa lalu di situs tersebut.

Selain itu, dia berharap situs Sambimaya bisa dapat dijadikan sebagai obyek wisata budaya dengan secepatnya.

Baca juga: Tim cagar budaya temukan fragmen gerabah di situs Sambimaya Indramayu

Baca juga: Tim cagar budaya temukan struktur bangunan situs Sambimaya Indramayu


Sementara Kepala Balar Jawa Barat Deni Sutrisna mengajak pemerintah Kabupaten Indramayu untuk bersama-sama mewujudkan kawasan situs Sambimaya sebagai kawasan budaya.

"Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu dibentuk tim terpadu dari Pemkab Indramayu, Balar Jawa Barat, BPCB Banten, dan TACB Indramayu terkait tinggalan di Sambimaya ini," katanya.

Deni menjelaskan pembebasan lahan di sekitar situs merupakan prioritas utama dan segera dilakukan oleh pemerintah setempat sehingga tinggalan yang saat ini masih tertimbun dapat segera terungkap melalui kegiatan arkeologis.

Penelitian arkeologi yang berlangsung sejak tanggal 24 Mei hingga 9 Juni 2021 ini, berhasil menemukan dua struktur bangunan berukuran besar berikut anak tangganya.

Selain itu tim juga menemukan fragmen keramik asing yang diperkirakan berasal dari masa dinasti Ming, dan pecahan gerabah lokal bercorak gores.

"Tim juga menemukan fragmen tulang bovidae jenis sapi atau kerbau," tuturnya.*

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021