"Insya Allah dalam waktu satu atau dua hari ini bisa selesai dan kabel bisa recovery beroperasi normal kembali seperti biasanya," ujar Ririek dalam jumpa pers yang digelar virtual, Senin.
Dalam kesempatan itu, dia menjelaskan sejumlah tahapan yang dilakukan Telkom dalam proses pemulihan jaringan tersebut.
Baca juga: Menkominfo: PON Papua akan didukung telekomunikasi yang baik
Baca juga: Menkominfo: Putusnya SMPCS tak buat seluruh Papua alami gangguan
Tahapan pertama yakni menyiapkan kapal untuk proses penggelaran kabel. Persiapan tersebut membutuhkan waktu 18 hari (1-18 Mei), meliputi penyelesaian urusan perizinan, pengisian BBM, penyiapan peralatan, hingga menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang bertugas.
Selanjutnya pada 19 Mei kapal yang bersandar di Makassar tersebut mulai melakukan perjalanan menuju Jayapura. Proses perjalanan tersebut memakan waktu hingga 11 hari.
"Kemudian dari akhir Mei sampai hari ini, itu adalah proses penyiapan untuk penyambungannya," kata Ririek.
Selama proses penyambungan tersebut, lanjut Ririek, terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi, mulai dari tersangkutnya kabel saat akan ditarik ke permukaan hingga cuaca ekstrem yang melanda dalam beberapa hari terakhir.
"Itu yang kemudian menghambat juga proses pemulihan," ucap Ririek.
Lebih lanjut, Ririek juga menyampaikan rencana jangka panjang yang dilakukan Telkom di Papua, yakni dengan membangun jalur baru Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Jayapura-Sarmi-Waisai.
Proyek yang membentang sepanjang 1.141 KM tersebut sedang dalam proses pengerjaan dan ditargetkan selesai pada kuartal pertama tahun 2022.
Sebelumnya, terjadi gangguan telekomunikasi di Jayapura akibat Sistem Komunikasi Kabel Laut milik PT Telkom ruas Biak-Jayapura putus pada 30 April lalu.
Dari hasil investigasi sementara, putusnya kabel laut tersebut diakibatkan oleh faktor alam.
Total kapasitas yang terdampak akibat putusnya jaringan kabel laut tersebut sebesar 154 Gbps. Adapun total trafik normal seluruh Papua sebesar 464 Gbps.
Sebanyak empat wilayah mengalami gangguan layanan, yakni di Jayapura, Abepura, Sentani, dan Sarmi.
Sebagai mitigasi jangka pendek, Telkom menyediakan kapasitas link back up sebesar 4,7 Gbps, ditunjang dari pemanfaatan link satelit sebesar 2.662 Mbps, radio long houl Palapa Ring Timur 500 Mbps, dan radio long houl Sarmi-Biak 1.600 Mbps.
Baca juga: Menkominfo: Putusnya SMPCS tak buat seluruh Papua alami gangguan
Baca juga: Telkom percepat pemulihan kabel laut SMPCS Biak - Jayapura
Baca juga: Abdee Slank, Komisaris Telkom pendukung ekonomi kreatif di era 4.0
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021