Sebagai bagian dari reformasi strukturalnya, raksasa kamera tersebut akan mentransfer produksi dari pabrik di Prefektur Miyagi, satu-satunya pabrik manufaktur kamera domestik, ke pabrik besar di Thailand.
"Tingkat kualitas produk kami dapat dipertahankan meskipun dibuat di luar negeri," kata seorang pejabat perusahaan.
Nikon telah memimpin industri kamera bersama Canon Inc. sejak meluncurkan kamera pertamanya pada tahun 1948.
Namun perusahaan tersebut telah menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam beberapa tahun terakhir, mencatat kerugian bersih grup terbesarnya sebesar 34,4 miliar yen (314 juta dollar AS) pada tahun fiskal terakhir yang berakhir Maret.
Di dalam negeri, Nikon hanya memproduksi model D6, kamera digital refleks lensa tunggal yang dikenal sebagai model teratas yang menargetkan fotografer profesional, di pabriknya di Natori, prefektur Miyagi, Jepang.
Perusahaan akan mempertahankan pekerjaan di pabrik dengan melanjutkan produksi beberapa bagian kamera dan mendistribusikan pekerja ke sektor pertumbuhan seperti perawatan kesehatan dan sensor.
Nikon juga berencana untuk menutup dua pabrik di prefektur Yamagata dan Fukushima, keduanya di timur laut Jepang, tempat pemrosesan suku cadang lensa yang dapat dilepas untuk kamera digital.
Baca juga: Nikon luncurkan dua kamera mirrorless full frame kelas premium
Baca juga: Nikon rilis kamera Android kedua
Baca juga: Nikon hadirkan D7100 bersensor 24MP
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021