"Penelitian ini menjadi bagian inovasi yang coba dikembangkan dari kampus Itera," kata Sekretaris Purino Material Hayati dan Material Alami Itera Dr Rahmat Kurniawan, S.Si., M.Si., di Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Selasa.
Baca juga: Mahasiswa Itera kembangkan alat deteksi kantuk pada kendaraan berat
Rahmat yang juga dosen Program Studi Kimia Itera itu menyampaikan berbagai metode bisa dilakukan guna mendapatkan senyawa organik yang bisa digunakan sebagai obat-obatan, khususnya kanker.
"Senyawa organik bisa didapatkan dari berbagai macam bahan alam, terlebih lagi Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman hayati paling tinggi di dunia," kata dia.
Dia mencontohkan senyawa organik dapat didapatkan pada tumbuhan tapak dara yang memiliki kandungan alkaloid bernama vinkristin yang saat ini biasa digunakan untuk obat kanker stadium 3 dan 4.
Selain itu, katanya, tim peneliti Purino Material Hayati dan Material Alami Itera juga sedang meneliti tanaman taxus sumatrana atau yang dikenal dengan "Cemara Sumatera" yang memiliki senyawa organik dan bisa dikembangkan juga sebagai obat anti- kanker bernama paclitaxel.
Baca juga: Itera imbau batu meteor diserahkan ke lembaga terkait untuk diteliti
Baca juga: Peneliti Itera pastikan batu jatuh di Lampung Tengah adalah meteor
Dia mengatakan sebagai upaya memperkaya kajian tentang pemanfaatan bahan alami sebagai obat kanker, Tim Pusat Riset dan Inovasi Material Hayati dan Material Alami Itera juga melakukan webinar dengan tema bertajuk "Pengembangan material dan hayati sebagai obat antikanker".
"Dalam kegiatan webinar tersebut menghadirkan narasumber Peneliti Pusat Penelitian Kimia LIPI, Siti Nurul Aisyiyah Jenie," katanya.
Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021