Pelatih kepala ganda putri Indonesia Eng Hian memfokuskan Greysia Polii/Apriyani Rahayu untuk menjaga kondisi mental jelang gelaran Olimpiade Tokyo, 23 Juli - 8 Agustus mendatang.
Eng Hian mengatakan kondisi mental penting untuk dijaga karena Olimpiade merupakan turnamen besar di mana sektor ganda putri Indonesia bertekad menyumbang medali untuk pertama kalinya dalam sejarah pesta olahraga empat tahunan itu.
“Untuk sisi fisik mereka sudah siap, tetapi ini kan turnamen besar di olahraga bukan hanya bulu tangkis dan digelar pun hanya empat tahun sekali. Jadi saya menaruh perhatian lebih pada masalah non-teknisnya," ujar Eng Hian, dikutip dari laman resmi PBSI, Rabu.
“Bagaimana saya bisa menjaga mereka tidak berada di bawah tekanan atau terlalu berekspektasi tinggi, saya buat serileks mungkin seperti turnamen biasa saja," lanjut dia.
Baca juga: Indonesia juara umum Spain Masters 2021 dengan kantongi empat gelar
Baca juga: Carolina Marin tak akan tampil di Olimpiade Tokyo karena cedera
Didi, sapaan Eng Hian, juga meminta bantuan psikolog untuk membuat program khusus bagi Greysia/Apriyani agar bisa tetap tenang dan rileks hingga Olimpiade dimulai nanti.
"Saya pernah merasakan bagaimana tegangnya bermain di Olimpiade. Tegangnya bukan hanya di lapangan, tetapi kadang sebelum tidur juga ada rasa tegang dan kalau tidak bisa mengatasinya bisa merugikan. Itu yang saya tidak mau terjadi pada mereka, terutama Apri yang baru kali ini turun di Olimpiade," ujarnya.
Greysia/Apriyani yang saat ini berada di peringkat enam dunia dipastikan turun di Olimpiade Tokyo tanpa turnamen pemanasan. Turnamen terakhir yang diikuti mereka adalah Yonex Thailand Open dan Toyota Thailand Open, Januari lalu.
Selain Greysia/Apriyani, Indonesia meloloskan 10 pebulu tangkis lainnya ke Olimpiade Tokyo. Mereka adalah tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan Jonathan Christie, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung, ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, serta ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Baca juga: Jepang pertimbangkan vaksinasi 70.000 relawan Olimpiade
Baca juga: Atlet Olimpiade Tokyo akan dipantau menggunakan GPS
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2021