"Kita tidak bisa diam. Kita selalu bergerak melakukan penelusuran kepada seluruh masyarakat dan membantu pemerintah untuk melaksanakan swab antigen, termasuk PCR," kata Kepala Pelaksana Harian Sub Gugus Tugas BIN Brigjen TNI Irwan Maulana melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: BIN gelar swab antigen di ponpes tekan COVID-19 pascaarus balik
Untuk melacak penyebaran COVID-19, tim medis BIN menurunkan 25 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter dan perawat. Selain itu, BIN juga mengerahkan dua unit mobile laboratory.
Pada tahap awal sudah ada 42 orang yang telah dilakukan tes cepat antigen dengan hasil negatif. Mereka terdiri dari guru, murid, wali murid hingga warga di sekitar lingkungan SMA Al Azhar 2 Pejaten, Jakarta Selatan.
Secara keseluruhan BIN menargetkan 250 orang untuk dilakukan tes cepat antigen. Apabila ada peserta yang hasil tes swab antigennya positif maka akan dilanjutkan dengan tes swab PCR di mobile laboratory.
"Apabila nanti hasil swab ada yang positif kita akan lanjutkan pelaksanaan PCR dengan harapan lima sampai enam jam hasilnya sudah ada," kata dia.
Sementara itu, Kepala SMA Islam Al Azhar 2 Pejaten, Abu Hurairah mengatakan tes cepat antigen yang dilakukan BIN merupakan salah satu upaya nyata dalam memutus rantai penularan COVID-19.
"Ini merupakan wujud kerja sama yang sangat baik antara sekolah, pemerintah dan masyarakat. Karena kita semuanya ingin hidup sehat sehingga Indonesia dapat segera keluar dari pandemi COVID-19," katanya.
Baca juga: BIN gelar tes usap massal di Tangsel
Baca juga: BIN gelar tes usap massal di Terminal Bojong Gede
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021