Alumnus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Eunike Nugroho berupaya mengambil peran dalam pelestarian lingkungan melalui media seni lukis dengan tema botani.Ia juga memperoleh kesempatan untuk bertemu dengan perhimpunan seniman botani di Inggris sehingga ia mengaku makin semangat melukis.
"Awalnya saya mengenal seni botani ketika berada di Inggris, sejak menikah saya ikut suami yang kebetulan dapat beasiswa di sana. Di sana saya berusaha mengasah kemampuan melukis," katanya di Solo, Jawa Tengah, Kamis.
Bahkan, pada saat itu ia juga memperoleh kesempatan untuk bertemu dengan perhimpunan seniman botani di Inggris sehingga ia mengaku makin semangat melukis.
"Dai situ saya sadar bahwa masih banyak warga Indonesia yang kurang memiliki akses pengetahuan mengenai ilmu botani. Ini berpengaruh pada kesadaran masyarakat serta apresiasi terhadap keberagaman tumbuhan. Sangat disayangkan mengingat Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati yang bahkan telah dikenal di seluruh dunia," katanya.
Bahkan, ia juga memberanikan diri untuk mengikutkan karyanya berupa lukisan dengan tema botani ke beberapa penyelenggaraan pameran. Karyanya terpilih untuk mengikuti pameran tiga tahunan setelah melalui proses seleksi oleh kurator dari "Hunt Institute of Botanical Documentation".
Menurut dia keikutsertaannya sebagai seniman botani disambut baik mengingat Indonesia sudah lama vakum dan tidak mengirimkan karya pada pameran tersebut.
"Selama ini 'nggak' ada, dia bilang 'Indonesia sudah vakum lama sekali' sudah 33 tahun vakum tidak ada karya dari perwakilan Indonesia dalam pameran ini," katanya.
Sementara itu, bersamaan dengan pameran tersebut juga dilangsungkan kongres seni botani oleh lembaga yang berbeda dengan penyelenggara pameran, yaitu "American Society of Botanical Artists".
"Hasil dari kongres ini adalah adanya kesepakatan diadakannya pameran seni botani secara serempak oleh banyak Negara di tahun 2018. Pameran ini nantinya mendorong seniman untuk memamerkan karya hanya tumbuhan asli masing-masing negara. Salah satu tujuan diadakannya pameran ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai tumbuhan asli masing-masing Negara tersebut," katanya.
Sebagai tindak lanjut, ia aktif menyelenggarakan lokakarya melukis tumbuhan di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.
"Dari sinilah saya mengenal orang-orang yang juga antusias terhadap seni botani. Bahkan, perkumpulan ini akhirnya berkembang menjadi suatu komunitas seni botani 'Indonesian Society of Botanical Artist'," katanya.
Ia berharap dengan sudah terbentuknya komunitas akan segera terealisasi penyelenggaraan pameran seni botani tumbuhan asli Indonesia.
"Kalau potensinya saya cukup optimistis akan berkembang karena pelakunya yang muda-muda itu juga sudah mulai makin banyak, yang berminat makin banyak. Jadi saya pikir baguslah bisa membantu membangkitkan kesadaran akan tumbuhan," demikian Eunike Nugroho.
Baca juga: UNS aplikasikan poriblok sebagai program ramah lingkungan
Baca juga: Gunakan surfaktan ramah lingkungan kurangi polusi perairan, kata pakar
Baca juga: FT UNS Raih Juara Lomba Inovasi Teknologi Lingkungan
Baca juga: UNS sehari tanpa emisi di Hari Lingkungan
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021