Pfizer dan mitranya dari Jerman BioNTech pada Kamis mengatakan bahwa mereka telah setuju untuk memasok 500 juta dosis vaksin COVID-19 kepada pemerintah Amerika Serikat untuk disumbangkan ke negara-negara miskin selama dua tahun ke depan.Kemitraan kami dengan pemerintah AS akan membantu membawa ratusan juta dosis vaksin kami ke negara-negara termiskin di seluruh dunia secepat mungkin
Kedua perusahaan farmasi itu mengatakan mereka akan menyediakan 200 juta dosis vaksin COVID-19 pada 2021 dan 300 juta dosis pada paruh pertama 2022, yang kemudian akan didistribusikan oleh Amerika Serikat ke 92 negara berpenghasilan rendah dan Uni Afrika.
Vaksin, yang akan dibuat di lokasi produksi Pfizer AS, akan diberikan dengan harga nirlaba.
Baca juga: White House gandeng "dating apps" dorong program vaksinasi COVID-19
Baca juga: Taiwan nyatakan sedang dalam pembicaraan untuk vaksin COVID dari AS
"Kemitraan kami dengan pemerintah AS akan membantu membawa ratusan juta dosis vaksin kami ke negara-negara termiskin di seluruh dunia secepat mungkin," kata Kepala Eksekutif Pfizer Albert Bourla.
Pengiriman 200 juta dosis vaksin COVID itu akan dimulai pada Agustus 2021 dan berlanjut hingga sisa tahun ini, sementara 300 juta dosis lainnya untuk 2022 direncanakan akan dikirimkan antara Januari dan akhir Juni, kata pihak Pfizer dan BioNTech.
Selain itu, pemerintah Amerika Serikat juga memiliki opsi untuk dosis tambahan.
Pfizer dan Biontech mengatakan dosis itu adalah bagian dari janji yang diumumkan sebelumnya untuk menyediakan dua miliar dosis vaksin COVID-19 ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah selama 18 bulan ke depan.
Sebelumnya, Reuters pada Rabu (9/6) melaporkan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden berencana untuk menyumbangkan vaksin virus corona ke negara-negara berpenghasilan rendah.
Sumber: Reuters
"Kemitraan kami dengan pemerintah AS akan membantu membawa ratusan juta dosis vaksin kami ke negara-negara termiskin di seluruh dunia secepat mungkin," kata Kepala Eksekutif Pfizer Albert Bourla.
Pengiriman 200 juta dosis vaksin COVID itu akan dimulai pada Agustus 2021 dan berlanjut hingga sisa tahun ini, sementara 300 juta dosis lainnya untuk 2022 direncanakan akan dikirimkan antara Januari dan akhir Juni, kata pihak Pfizer dan BioNTech.
Selain itu, pemerintah Amerika Serikat juga memiliki opsi untuk dosis tambahan.
Pfizer dan Biontech mengatakan dosis itu adalah bagian dari janji yang diumumkan sebelumnya untuk menyediakan dua miliar dosis vaksin COVID-19 ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah selama 18 bulan ke depan.
Sebelumnya, Reuters pada Rabu (9/6) melaporkan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden berencana untuk menyumbangkan vaksin virus corona ke negara-negara berpenghasilan rendah.
Sumber: Reuters
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021