Kantor Staf Presiden menindaklanjuti aduan petani tembakau di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, tentang persoalan irigasi di lahan garapan.Kami tindaklanjuti aduan ini ke pemerintah daerah setempat. Kalau masih terkendala, kami akan dorong sampai ke pemerintah pusat
Berdasarkan siaran pers Kantor Staf Presiden (KSP) yang diterima di Jakarta, Kamis, dijelaskan bahwa petani tembakau di Desa Sukaraja dan Wakan, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), harus memanfaatkan es balok untuk mengairi lahan garapannya karena kesulitan irigasi.
"Kami tindaklanjuti aduan ini ke pemerintah daerah setempat. Kalau masih terkendala, kami akan dorong sampai ke pemerintah pusat," ujar Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV KSP Joanes Joko.
Joko menyampaikan, persoalan irigasi yang berada di wilayah perbatasan antara Kabupaten Lombok Tengah dan kabupaten Lombok Timur itu cukup serius, karena dapat menghambat produktivitas pertanian di lima kecamatan.
Tim Kedeputian IV KSP telah berdiskusi dan mendorong Sekretaris Daerah dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Lombok Timur untuk mempercepat penyelesaian masalah irigasi tersebut.
"Kehadiran kami adalah untuk mewujudkan visi dan misi Nawacita Presiden Jokowi dengan kembali menghadirkan negara di tengah-tengah rakyat," kata Joko.
Joko menyampaikan bahwa negara siap hadir pada otoritas yang ada, dengan tidak menabrak kewenangan dan fungsi daerah.
"Jika persoalan berada di ranah pemerintah pusat siap kami koordinasikan segera ke kementerian dan instansi terkait melalui Kantor Staf Presiden," kata Joko.
Baca juga: KSP Mendengar aspirasi masyarakat NTB terkait pariwisata
Baca juga: Moeldoko bantah isu dana haji dipakai pemerintah
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2021