Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR melakukan serah terima pengelolaan empat arena olahraga (venue) Pekan Olahraga Nasional (PON) XX kepada Pemerintah Provinsi Papua.Dengan kapasitasnya yang sangat memadai, Istora Papua Bangkit juga dapat dipakai untuk menggelar 'event' konser musik
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan serah terima pengelolaan dilakukan sebagai upaya Kementerian PUPR agar venue yang telah selesai dibangun dapat segera dimanfaatkan dalam mendukung penyelenggaraan PON XX Papua Tahun 2021.
"Saya menitipkan pesan kepada rekan-rekan Pemprov Papua untuk menjaga, merawat, dan mengelola seluruh aset yang telah diserahterimakan ini dengan sebaik-baiknya," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut Diana, venue yang telah diserahterimakan dapat dimanfaatkan sebagai sarana latihan atlet Papua sebelum penyelenggaraan PON berlangsung.
Setelah PON selesai, venue juga dapat digunakan untuk kegiatan turnamen olahraga, baik tingkat provinsi maupun nasional.
"Apabila pandemi COVID-19 telah usai, dengan kapasitasnya yang sangat memadai, Istora Papua Bangkit juga dapat dipakai untuk menggelar event konser musik. Sehingga harapannya, seluruh infrastruktur yang telah dibangun tidak hanya bermanfaat bagi peningkatan prestasi atlet Papua, tetapi juga mendorong geliat ekonomi di Bumi Cenderawasih," katanya.
Keempat arena olahraga yang diserahterimakan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua, Kamis yakni akuatik dan Istora Papua Bangkit di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, serta venue kriket dan hoki (indoor dan outdoor) di Kompleks Doyo Baru, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura.
Pembangunan prasarana olahraga sebagai dukungan penyelenggaraan PON Papua merujuk Instruksi Presiden No 10 Tahun 2017. Ditjen Cipta Karya pada Desember 2018 mulai membangun arena akuatik dengan biaya Rp401 miliar. Selanjutnya, Istora Papua Bangkit mulai dibangun November 2018 dengan memanfaatkan lahan seluas 33.016 meter persegi di Kawasan Olahraga Kampung Harapan. Pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor PT PP (Persero) dengan biaya APBN sebesar Rp278,5 miliar.
Di kompleks ini dibangun Stadion Utama Papua Bangkit yang dilengkapi dengan fasilitas standar internasional dan sarana pendukung lain, seperti lapangan latihan/pemanasan dan area parkir. Tepat pada HUT RI ke-75, struktur bangunan Istora Papua Bangkit meraih penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk 3 kategori sekaligus.
Venue ketiga dan keempat adalah arena kriket dan hoki yang telah diserahterimakan akhir pekerjaan (FHO) dari kontraktor PT Nindya Karya (Persero) pada 27 Februari 2021. Pembangunan arena kriket dan lapangan hoki berada di atas lahan seluas 133.509 meter persegi dengan biaya sebesar Rp288,3 miliar.
Sekretaris Daerah Pemprov Papua Dance Yulian Flassy menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat dalam pengembangan olahraga di Papua melalui pembangunan infrastruktur.
"Pekerjaan rumah kita adalah bagaimana memanfaatkan infrastruktur yang sudah baik ini dapat mendorong pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Papua yang lebih baik, Torang Bisa," ujarnya.
Baca juga: Kementerian PUPR bangun 15 rusun bagi akomodasi PON 2021 Papua
Baca juga: Kementerian PUPR ungkap progres pembangunan infrastruktur PON Papua
Baca juga: Kementerian PUPR rampungkan pembangunan sejumlah arena PON Papua
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021