"Alhamdulillah tahap awal bantuan logistik dari KBRI Kuala Lumpur telah sampai kepada WNI atau pekerja migran Indonesia (PMI) yang memerlukan bantuan tadi malam," ujar Sekretaris MP KAHMI Malaysia, Yuri Buchari di Kuala Lumpur, Jumat.
Sebanyak 89 PMI dari kurang lebih 300 orang yang diajukan MP KAHMI kepada Aliansi Organisasi Masyarakat Indonesia (AOMI) di Malaysia untuk diverifikasi ---sebelum diajukan kepada KBRI Kuala Lumpur-- telah menerima bantuan.
Para PMI penerima bantuan tersebut terdiri dari berbagai etnis dan daerah asal serta memiliki pekerjaan yang berbeda-beda, mulai dari pekerja kontruksi, petugas kebersihan, hingga tukang kebun.
"24 dos logistik disalurkan kepada PMI yang tinggal di daerah Puchong, Petaling, Selangor. Mereka merasa senang dan berterima kasih kepada KBRI Kuala Lumpur dan MP KAHMI Malaysia karena telah diajukan," katanya.
Salah seorang penerima bantuan, Ahmad Baisuni, mengatakan sebagian besar teman-teman mengikuti anjuran pemerintah dengan memilih tinggal di rumah selama pemberlakuan pembatasan penuh.
"Tentu kami harus ngirit. Dengan Banlog KBRI Kuala Lumpur ini tentu kami sangat terbantu, dan kami sangat senang dan berterima kasih kepada KBRI Kuala Lumpur dan semua pihak yang terlibat dalam program ini," katanya.
Selain disalurkan ke Puchong, 21 paket bantuan logistik diterima oleh PMI di area Taman Subang Indah, 22 paket oleh PMI di Perumahan Desa Mentari, 22 paket di Flat Rumah Minang Kabau, dan 22 paket di Desa Mentari, Petaling Jaya.
Sementara itu, beberapa koordinator di Desa Mentari, perumahan yang terdiri dari delapan blok, berharap mereka akan terverifikasi dan terkonfirmasi sebagai daftar penerima bantuan logistik.
"Desa Mentari ini adalah satu perumahan terpadat dengan delapan blok, bisa dibayangkan banyaknya warga kita di sini," katanya.
Pembagian bantuan logistik kali ini tidak melibatkan banyak orang --untuk mencegah kerumunan-- dan terbatas hanya melibatkan koordinator yang dibantu beberapa orang.
Pembagian dilakukan dari rumah ke rumah dengan dibantu relawan dari ormas Alkifyah KRB untuk memastikan bahwa kegiatan itu tidak melanggar Perintah Kawalan Pergerakan (MCO) dan Protokol COVID-19.
MCO atau lockdown total di Malaysia berlangsung mulai 7 hingga 14 Juni 2021 dan bisa diperpanjang kembali kalau penularan COVID-19 belum menurun.
Baca juga: PMI terkurung di Sungai Penchala terima bantuan logistik
Baca juga: Penggunaan tempat tidur ICU COVID-19 di Malaysia sudah 104 persen
Baca juga: Malaysia umumkan "total lockdown" pada 1-14 Juni 2021
Hari pertama "lockdown" total, Kuala Lumpur sepi
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021