• Beranda
  • Berita
  • Polda Sumsel bentuk tim 'drone squad' karhutla di polres

Polda Sumsel bentuk tim 'drone squad' karhutla di polres

11 Juni 2021 20:30 WIB
Polda Sumsel bentuk tim 'drone squad' karhutla di polres
Kapplda Sumsel, Irjen Pol.Eko Indra Heri pada acara  pengukuhan 'Drone Squard ' karhutla di Palembang, Jumat (11/6). (ANTARA/Yudi Abdullah/21)
Kepolisian Daerah Sumatera Selatan membentuk tim 'drone squad' karhutla di tingkat kepolisian resor (polres) untuk mengawasi lahan pertanian, perkebunan, dan kawasan hutan rawan terbakar pada musim kemarau 2021.

"Tim drone squad di 17 satuan wilayah ditugaskan melakukan patroli di kecamatan hingga pelosok desa untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sehingga dapat dihindari terjadinya bencana kabut asap," kata Kapolda Sumsel, Irjen Pol.Eko Indra Heri pada acara pengukuhan 'drone squad ' karhutla dan pelatihan operator Sistem Operasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Terpadu (Songket) di Palembang, Jumat.

Menurut dia, pihaknya berupaya membantu pencegahan karhutla yang berpotensi mengakibatkan bencana kabut asap yang dapat mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat di Sumsel.

Baca juga: Luas karhutla di Sumsel bertambah 147 hektar

Beberapa upaya pencegahan yang telah dilakukan di antaranya mengeluarkan maklumat larangan membakar untuk alasan apa pun pada musim kemarau.Selain itu bersama TNI, jajaran pemerintah daerah, dan instansi terkait melakukan sosialisasi songket, katanya.

Songket merupakan aplikasi pertama yang mengaplikasikan jarak dan rute terdekat menuju titik panas atau titik api berikut dukungan sumber daya air dan posko terdekat di Indonesia.

Aplikasi songket ini digagas oleh Pemprov Sumsel bekerja sama dengan polda, World Resources Institute (WRI) Indonesia, dan Forum DAS Sumsel.

Baca juga: Pengamat: Karhutla harus 'dikeroyok' pemerintah daerah

Aplikasi songket didukung oleh server yang diberikan oleh WRI Indonesia kepada Pemprov Sumsel, dan aplikasi songket ini sudah terintegrasikan dengan kamera pengintai (asap digital) bekerja sama dengan Telkom untuk dipasang di tower BTS Telkom seluruh wilayah provinsi ini, katanya.

Dia mengharapkan aplikasi songket menjadi contoh daerah lain yang wilayahnya rawan terjadi karhutla, sehingga Sumsel menjadi penggagas aplikasi pertama dengan teknologi terbaru di Indonesia.

"Mudah-mudahan aplikasi ini menjadi trend setter untuk provinsi lain, ini aplikasi baru satu-satunya di Indonesia. Bahkan ketika ada laporan dari masyarakat di lapangan, operator langsung mengetahui jarak dan rute terdekat untuk akses ini, berikut lokasi sumber air dan posko terdekat," ujarnya.

Baca juga: Sumsel operasikan pesawat pembom air atasi karhutla

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021