• Beranda
  • Berita
  • Keterisian ruang isolasi rumah sakit di Kota Bandung meningkat lagi

Keterisian ruang isolasi rumah sakit di Kota Bandung meningkat lagi

12 Juni 2021 17:01 WIB
Keterisian ruang isolasi rumah sakit di Kota Bandung meningkat lagi
Arsip Foto. Petugas kesehatan menggunakan alat pelindung diri sebelum memasuki ruang isolasi hijau Rumah Sakit Darurat COVID-19 di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat, Hegarmanah, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (12/1/2021). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww)
Tingkat keterisian ruang isolasi di rumah sakit yang menangani pasien COVID-19 di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, meningkat lagi dari semula 81 persen menjadi 86 persen menurut data Dinas Kesehatan pada Jumat (11/6).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara mengatakan bahwa pada Jumat (11/6) sebanyak 1.452 dari total 1.685 tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit yang tersedia di Kota Bandung sudah terisi.

"Sekarang masih tersedia 233 tempat tidur, jumlah keterisian bertambah 94 dari hari sebelumnya," kata Ahyani di Bandung, Sabtu.

Menurut dia, 40 persen dari pasien COVID-19 yang menggunakan ruang isolasi rumah sakit di Kota Bandung berasal dari luar Kota Bandung. 

Di Kota Bandung ada 29 fasilitas kesehatan yang menyediakan ruang isolasi pasien COVID-19 dan sebagian di antaranya menjadi tujuan rujukan pasien dari luar Kota Bandung.

Menurut Ahyani, sejumlah fasilitas kesehatan sudah menambah tempat tidur di ruang isolasi untuk menghadapi kemungkinan terjadi peningkatan kasus COVID-19.

Ia mengatakan, jumlah tempat tidur di ruang isolasi untuk pasien COVID-19 di Kota Bandung yang pada awal Januari 2021 sekitar 1.300 sudah bertambah menjadi 1.600 lebih sekarang.

Ahyani mengimbau warga tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan agar risiko penularan COVID-19 bisa ditekan.

"Karena itu benteng pertama, jadi masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Baca juga:
Okupansi ruang isolasi di Bandung meningkat jadi 81 persen
RSUD Al Ihsan Bandung tambah 37 perawat dan 40 kamar

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021