Palu mendapat kuota 1.000 pekerja migran untuk penempatan Jepang. Pekerja migran tentunya tenaga kerja profesional dan berkompeten di bidang masing-masing
Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah mengupayakan tahun 2021 bisa memberangkatkan perdana pekerja migran Indonesia asal Palu ke Jepang sebagai negara tujuan.
"Palu mendapat kuota 1.000 pekerja migran untuk penempatan Jepang. Pekerja migran tentunya tenaga kerja profesional dan berkompeten di bidang masing-masing," kata Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Tenaga Kerja Kota Palu Setyo Susanto yang dihubungi, di Palu, Minggu.
Dia menjelaskan, sebelum mengirim pekerja migran Indonesia asal Palu ke negara berjulukan Matahari Terbit itu, perlu dipastikan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM).
Oleh karena itu, Pemkot Palu bersama Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) sebagai mitra dalam menjamin perlindungan terhadap kekerja akan mempersiapkan terlebih dahulu hal-hal teknis.
Persiapan itu diantaranya, pendataan lulusan-lulusan perguruan tinggi di ibu kota Sulteng, lalu memastikan bidang-bidang apa saja yang segera di butuhkan Jepang serta menyiapkan bahan sosialisasi di masyarakat menyangkut tata cara perekrutan dan persiapan pra pemberangkatan atau pelatihan peningkatan kapasitas.
"Mengingat tahun ini sudah harus mengirim gelombang pertama tenaga kerja migran Indonesia, tetapi kami perlu persiapan matang. Sejauh ini kami juga belum mendapat informasi bidang-bidang apa saja yang dibutuhkan Jepang sekarang," ucap Setyo.
Baca juga: Menaker dan Dubes Jepang bahas peningkatan kerja sama penempatan PMI
Baca juga: Apjati dorong pemerintah capai taget 70.000 PMI ke Jepang
Dia mengemukakan, Wali Kota Palu Hadianto Rasyid beberapa waktu lalu telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan (BP2MI) di Jakarta dalam rangka membuka kesempatan kerja dan memberikan akses kecepatan informasi kepada masyarakat, termasuk memberikan jaminan kenyamanan dan keamanan saat bekerja di luar negeri terhadap pekerja migran sebagai tenaga kerja terampil dan profesional di berbagai sektor.
Baca juga: Apjati dorong pemerintah capai taget 70.000 PMI ke Jepang
Dia mengemukakan, Wali Kota Palu Hadianto Rasyid beberapa waktu lalu telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan (BP2MI) di Jakarta dalam rangka membuka kesempatan kerja dan memberikan akses kecepatan informasi kepada masyarakat, termasuk memberikan jaminan kenyamanan dan keamanan saat bekerja di luar negeri terhadap pekerja migran sebagai tenaga kerja terampil dan profesional di berbagai sektor.
Dengan begitu, peluang kerja warga Kota Palu di luar negeri sangat terbuka lebar, dan tentunya hal tersebut harus didukung dengan kemampuan SDM memadai sesuai standar kualifikasi pada bidang masing-masing.
"Kuota 1.000 ini bertahap. Olehnya sambil menunggu informasi berapa banyak pekerja migran Indonesia Palu serta sektor-sektor apa saja dibutuhkan tahap pertama, kami mempersiapkan hal-hal teknis lainnya supaya berjalan bersamaan," ujar Setyo.
Tahapan persiapan, katanya, Pemkot Palu juga akan mengandeng pihak perbankan dalam hal membantu permodalan terhadap calon tenaga migran.
"Berangkat keluar negeri tentu membutuhkan modal. Kehadiran perbankan untuk memfasilitasi calon pekerja migran memperoleh dana, dan kami berharap perbankan agar tidak menyulitkan masyarakat," demikian Setyo.
Baca juga: UT wisuda sarjana 17 pekerja migran di Singapura
Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021