"Pertandingan ini tidak mudah, secara fisik dan mental ini sangat sangat sulit bagi saya. Selalu saya pikirkan dalam tiga hari ini. Saya percaya kepada kapasitas dan permainan saya. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan," kata Djokovic seperti dikutip Reuters.
Sempat tertinggal dua set, membuat kemenangan Djokovic atas Rafael Nadal dalam semifinal yang dicapai susah payah sepertinya akan berakhir sia-sia. Namun unggulan teratas ini bisa membalikkan keadaan untuk mengamankan gelar Grand Slam ke-19.
Djokovic yang pertama kali juara di Roland Garros pada 2016 ini berusaha keras melalui set ketiga dan keempat saat Tsitsipas kehilangan intensitasnya.
Masuk set kelima, Tsitsipas berusaha melancarkan serangan pada awal set namun dihalau oleh Djokovic yang sudah menemukan ritme permainan. Djokovic yang dikenal dengan pertahanannya yang solid, tak membiarkan Tsitsipas mencetak nilai dengan mudah.
Baca juga: Krejcikova sapu bersih gelar tunggal-ganda di French Open 2021
Dalam waktu empat jam 11 menit, petenis peringkat satu ATP itu pun menorehkan sejarah baru menjadi petenis yang mengoleksi minimal dua kemenangan dalam setiap Grand Slam.
Dengan pencapaiannya di Paris kitu dia hanya tertinggal satu gelar Grand Slam dari rekor 20 gelar yang dimiliki Nadal dan Roger Federer.
Sementara itu Tsitsipas terlihat sedih setelah kalah dalam babak final Grand Slam perdananya. Ambisinya sebagai "Next Gen ATP" untuk mendobrak dominasi tiga petenis terbaik dunia pun pupus.
"Ini adalah pertarungan besar, saya sudah berusaha sebaik-baiknya dan melakukan sebanyak yang saya bisa," tutup Tsitsipas.
Baca juga: Krejcikova lengkapi gelar Roland Garros dengan menangi sektor tunggal
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021