• Beranda
  • Berita
  • Pemkab Banyumas antisipasi penyebaran COVID-19 varian baru

Pemkab Banyumas antisipasi penyebaran COVID-19 varian baru

14 Juni 2021 12:23 WIB
Pemkab Banyumas antisipasi penyebaran COVID-19 varian baru
Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono saat memberi keterangan pers di Pendopo Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (14/6/2021). ANTARA/Sumarwoto.

Cepat atau lambat kemungkinan varian baru akan

Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berupaya mengantisipasi kemungkinan terjadinya penyebaran COVID-19 varian baru di wilayah itu, kata Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono.

"Pak Bupati (Bupati Banyumas Achmad Husein, red.) sudah bicara, cepat atau lambat kemungkinan itu (varian baru, red.) akan masuk Banyumas," katanya di Pendopo Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.

Oleh karena itu, kata dia, perlu dilakukan antisipasi dengan memperketat pelaksanaan protokol kesehatan meskipun Banyumas sejak lama dikenal ketat dalam penerapan prokes.

Bahkan saat bulan puasa, lanjut dia, seluruh wilayah di Banyumas telah masuk zona hijau.

"Per hari ini (14/6), RT yang zona merah nol (tidak ada yang zona merah), zona oranye itu ada dua RT, dan ada beberapa yang zona kuning, enggak begitu banyak," katanya.

Wabup mengatakan prokes di Banyumas sebetulnya sudah diterapkan dengan ketat dan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) berskala mikro saat sekarang diperketat kembali.

Baca juga: Satgas COVID-19 Banyumas bubarkan acara wisuda karena tak berizin

Baca juga: Bupati berharap tidak ada lonjakan COVID-19 di Banyumas usai Lebaran


"Cuma, ini kan dibutuhkan kesadaran dari masyarakat. Kami ya memaklumi bahwa masyarakat itu sudah jenuh, kemudian cari uang sulit, kondisi semuanya menurut saya begitu," katanya menambahkan.

Terkait dengan hal itu, dia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga prokes jika ingin ekonominya ingin pulih kembali seperti sediakala.

Dalam hal ini, dia mencontohkan kondisi di China yang saat sekarang masyarakatnya tidak lagi menggunakan masker.

"Begitu di Guangzhou ada tiga atau empat orang yang positif, itu langsung di-lockdown satu daerah. Cuma kalau di sini kan kita negara demokrasi, kalau di sana (China, red.) perintah begini ya harus begini, kalau enggak ya dihukum," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, saat sekarang harapannya yang dibutuhkan tidak hanya satu pihak dari pemerintah, tetapi ada kesadaran dari masyarakat.

Ia mengatakan jika pemerintah dan masyarakat telah bersinergi dengan baik, penanganan COVID-19 dapat dilakukan dengan cepat.

"Kalau saya ditanya Banyumas bagaimana? Menurut saya, Banyumas paling aman. Tetapi kalau Banyumas aman, kemudian di sekitarnya enggak aman, kan ngeri juga, apalagi ini (varian baru, red.) sudah sampai Kudus, juga Pati kalau enggak salah, Klaten juga sudah 'meledak', di sini juga was-was," katanya.

Baca juga: Kapolresta: Jangan bawa COVID-19 ke Banyumas

Baca juga: Banyumas dorong komunitas bantu warga lansia akses pelayanan vaksinasi

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021