Zikir bersama ratusan santri tersebut juga sebagai rangkaian halal bi halal dan diprakarsai Lembaga Dakwah Nahdatul Ulama (LDNU) Provinsi Aceh dan Rabithah Thaliban (organisasi santri) Aceh Besar, kata ketua panitia zikir itu, Tgk Mukhlis di Aceh Besar, Jumat.
Komplek kuburan massal Siron atau sekitar 10 kilometer dari Kota Banda Aceh itu merupakan salah satu lokasi permakaman para korban tsunami yang melanda sebagian wilayah pesisir Provinsi Aceh, 26 Desember 2004.
Di sana dimakamkan sedikitnya 40 ribu jasad korban tsunami yang ditemukan di kawasan pesisir Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Tsunami mengakibatkan sekitar 200 ribu warga meninggal dunia dan hilang di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
"Momen zikir bersama ini juga kami manfaatkan sebagai media mempererat ukhuwah para da`i dan santri dalam upaya membina komunikasi dengan umat," kata Mukhlis yang juga Ketua LDNU Aceh.
Tidak hanya santri, tapi zikir bersama itu juga dihadiri masyarakat terutama mereka yang memiliki anggota keluarganya di permakaman massal korban tsunami Siron.
Ketua Tanfidziyah PWNU Aceh Tgk H Faisal Ali mengajak para santri untuk terus memupuk persaudaraan (tali silaturrahmi), sehingga dengan semangat kebersamaan dan persatuan untuk membangun umat dan Aceh ke arah yang lebih baik dalam tatanan daerah bersyariat Islam.
"Semangat silaturahmi tidak hanya pada Idul Fitri, tapi juga sepanjang hari dan itu merupakan keharusan bagi setiap muslim," katanya menjelaskan.(*)
(T.A042/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010