Perdagangan global menggunakan sarana elektronik membawa keuntungan dan terobosan untuk menciptakan pelaku usaha baru yang tangguh
mengungkapkan perdagangan lintas negara secara elektronik merupakan keniscayaan, karena itu pemerintah mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melakukan terobosan dalam memanfaatkan peluang perdagangan global.
“Perdagangan global menggunakan sarana elektronik membawa keuntungan dan terobosan untuk menciptakan pelaku usaha baru yang tangguh. Tetapi harus ada urutan yang harus dilakukan,” kata Mendag Lutfi lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Senin.
Hal itu diungkapkan Mendag Lutfi dalam kegiatan webinar Dialog Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Shopee Indonesia dengan tema “UMKM Indonesia Menuju Pasar Global”.
Mendag mencontohkan mendorong pelaku UMKM di sektor informal menjadi sektor formal melalui berbagai kemudahan perizinan. “Bila tanpa izin, UMKM tidak bisa masuk ke sektor formal untuk mendapatkan akses permodalan. Pemerintah telah memberikan program permodalan tanpa jaminan untuk UMKM,” katanya.
Baca juga: Permudah izin, Bahlil ingin porsi kredit UMKM naik capai 35 persen
Untuk menangkap peluang dalam perdagangan global, lanjut dia, UMKM harus kuat. Saat ini terjadi ketimpangan yang cukup besar antara jumlah pelaku ekspor kategori pengusaha besar dengan UMKM.
“Pelaku usaha Indonesia terbiasa berkolaborasi dan bersaing. Di tengah iklim usaha yang kompetitif, pemerintah sedang mempersiapkan peraturan agar perdagangan menjadi lebih adil, seimbang, dan bermanfaat,” ujar Mendag.
Mendag menyampaikan perdagangan digital Indonesia dalam pasar global memiliki peluang yang sangat besar, misalnya lokapasar untuk produk pertanian. Pelaku usaha Indonesia mendapat informasi bahwa terdapat kebutuhan produk buah-buahan yang besar di Timur Tengah karena sedang memasuki musim panas.
Baca juga: Mendag: Perdagangan online lintas negara peluang dan ancaman buat UMKM
Jika dapat memanfaatkan hal tersebut, pelaku usaha Indonesia dapat mengirimkan produknya langsung ke pasar tersebut.
“Jadi, lokapasar harus digalakkan dan menjadi peluang. Yang tidak boleh adalah perdagangan yang tidak adil dan melanggar asas-asas perdagangan,” kata Mendag.
Iamenambahkan dengan adanya perdagangan secara elektronik, perdagangan UMKM menjadi lebih mudah dan dekat. Apalagi dengan didukung infrastruktur yang dibangun pemerintah, logistik menjadi lebih murah.
“Ketika infrastruktur dan digital ekonomi digabungkan, maka biaya logistik akan menjadi lebih murah dari negara lain. Ini semua bisa dikerjakan karena adanya sistem digital. Kita diuntungkan oleh proses digitalisasi ekonomi,” ujar Mendag.
Baca juga: Menkop ungkap tantangan pacu UMKM masuk ekosistem digital
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021