"Iya saya ikut vaksinasi ini karena keinginan sendiri supaya dapat mencegah virus corona," kata Moina Siahaan, di Banda Aceh, Selasa.
Mona Siahaan yang lahir 13 Mei 1941 itu mengikuti vaksin COVID-19 tahap pertama di Kantor Keuchik (desa) Mulia Kecamatan Kuta Alam kota setempat.
Sementara itu, Camat Kuta Alam Reza Kamilin mengapresiasi sekaligus senang dan bangga kepada perempuan lansia tersebut yang menjalani vaksinasi atas kesadaran sendiri.
Baca juga: Sebanyak 823 ASN Pemerintah Aceh jalani vaksinasi COVID-19
Baca juga: Banda Aceh targetkan vaksinasi COVID-19 700 lansia per hari
"Ini bisa menjadi contoh yang baik bagi warga lain, dan mudah-mudahan dapat menginspirasi masyarakat lainnya," kata Reza.
Selain Moina, kata Reza, pada hari yang sama juga terdapat lansia berumur 85 tahun lainnya berkeinginan mengikuti vaksinasi. Namun, ditunda karena tensi darah bersangkutan tinggi.
"Akhirnya terhadap lansia ini tim medis akan menjadwalkan ulang untuk penyuntikan vaksin setelah memenuhi syarat," ujarnya.
Reza menuturkan, pelaksanaan vaksinasi lansia ini dilakukan dengan sistem jemput bola ke desa-desa guna memudahkan para lansia di Banda Aceh menjangkau lokasi penyuntikan vaksin.
Selain fokus meningkatkan partisipasi lansia dalam proses pelaksanaan vaksin, pihaknya juga perketat penegakan disiplin penerapan protokol kesehatan (proses), serta pengaktifan pemberlakuan PPKM mikro di setiap desa.
"Kita terus bekerja keras menjemput bola dalam rangka mempercepat proses vaksinasi bagi kelompok lansia dan pra lansia di kota ini," demikian Reza.*
Baca juga: Vaksinasi lansia Banda Aceh berjalan baik setelah pendekatan keluarga
Baca juga: Satgas: Capaian vaksinasi COVID-19 bagi lansia Aceh masih lamban
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021