Jepang akan mengirim satu juta dosis vaksin COVID-19 ke Vietnam, kata Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi pada Selasa, ketika negara Asia Tenggara itu meningkatkan pengadaan vaksin untuk memerangi gelombang infeksi yang lebih sulit ditangani.Jika melalui organisasi internasional, prosedur untuk mendapatkan persetujuan mungkin memakan waktu,
Pengiriman vaksin AstraZeneca PLC yang diproduksi di Jepang akan tiba di Vietnam pada Rabu (16/6), kata Motegi kepada wartawan.
Dengan populasi sekitar 98 juta jiwa, hitungan infeksi Vietnam mencapai 10.241 kasus, dan hanya 58 kematian sejak pandemi dimulai.
Motegi menjelaskan bahwa Jepang sedang mempertimbangkan sumbangan vaksin tambahan ke Vietnam dan Taiwan, dan merencanakan pengiriman serupa ke Indonesia, Malaysia, Filipina.
Baca juga: AS ingatkan warganya tidak kunjungi Jepang saat Olimpiade
Baca juga: Jelang Olimpade, sebagian besar tenaga medis di Jepang belum divaksin
Jepang telah menjanjikan sumbangan sebesar 1 miliar dolar AS (sekitar Rp14,3 triliun) dan 30 juta dosis ke fasilitas global COVAX, yang menyediakan vaksin untuk negara-negara yang membutuhkan.
Namun, pengiriman ke Vietnam, Taiwan, dan tetangga Asia lainnya dilakukan di luar COVAX untuk mempercepat pengiriman.
"Jika melalui organisasi internasional, prosedur untuk mendapatkan persetujuan mungkin memakan waktu," kata Motegi.
Jepang telah menandatangani kontrak untuk membeli 120 juta dosis vaksin AstraZeneca, yang disetujui bulan lalu. Namun, tidak ada rencana segera untuk menggunakannya di dalam negeri, karena kekhawatiran tetap ada atas laporan internasional tentang pembekuan darah.
Sumber: Reuters
Baca juga: Jepang amankan vaksin tambahan untuk 20.000 staf Olimpiade dan media
Baca juga: Tokyo akan vaksinasi 18.000 pekerja dan relawan Olimpiade
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021