Pabrik gula PT Rejoso Manis Indo (RMI) di Blitar, Jawa Timur, menargetkan akan menggiling 1,2 juta ton tebu dalam musim giling 2021 ini, naik dari target tahun sebelumnya yang hanya 900 ribu ton tebu.Tiap tahun ada peningkatan karena dari manajemen punya komitmen perusahaan ini semakin baik dan target semakin lama semakin baik
"Jadi, target tahun ini 1,2 juta ton tebu. Jadi, semakin meningkat dari tahun sebelumnya, 900 ribu ton. Tiap tahun ada peningkatan karena dari manajemen punya komitmen perusahaan ini semakin baik dan target semakin lama semakin baik," kata Manajer Pabrik PT RMI Hery Widarmanto di Blitar, Selasa.
Pihaknya mengungkapkan bahwa berbagai persiapan untuk menyambut musim giling tebu telah disiapkan oleh PT RMI, seperti daya tampung emplacement brongkos yang terletak di Dusun Jajangan, Desa Jugo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.
Kawasan ini merupakan areal di bawah BKPH Kesamben memiliki kapasitas maksimal kurang lebih 400 unit dengan jarak tempuh dari emplacement brongkos menuju PT RMI adalah 6,65 KM.
Selain itu usulan skenario jalur transportasi truk tebu dan area parkir di dalam pabrik telah dibuat untuk memperlancar proses giling tebu.
Proses giling tebu tersebut ditargetkan selama 130 hari yakni mulai 15 Juni 2021 hingga tutup giling yang diestimasikan selesai pada akhir Oktober 2021. Selama musim giling tebu, kebutuhan giling sebanyak maksimal 1.000 truk per hari atau setara dengan 8.000 ton tebu. Jumlah tiket timbang tebu yang dikeluarkan setara dengan jumlah kebutuhan giling yakni maksimal 1.000 truk.
Terkait dengan teknis pelaksanaan selama musim giling di tahun 2021 berbeda dengan tahun 2020, karena untuk tahun ini setiap petani mendapatkan jatah atau kuota sesuai dengan kontrak sehingga petani tidak bisa mengirim lebih.
Setiap harinya kuota tebu dari petani sebanyak 600 truk atau sekitar 46 persen dari kuota harian, sementara sisanya kuota truk dari koperasi sebanyak 300 truk atau 30 persen dan pedagang sebanyak 108 truk atau sebanyak 23 persen.
Sementara itu, untuk memperlancar arus lalu lintas selama masa giling, beberapa solusi juga telah disiapkan yakni kuota giling per hari dijatah sesuai kapasitas giling. Kuota petani sesuai dengan kontrak giling dan jatah kuota per petani dibatasi. Di tahun 2021 dari pos luar kota seperti Lumajang, Probolinggo dan Banyuwangi tidak dibuka sehingga di tahun 2021 hanya berasal dari tebu lokal.
Ia menambahkan proses giling tebu di masa pandemi COVID-19 ini tidak berbeda dengan musim giling tahun sebelumnya. Protokol kesehatan diterapkan dengan ketat mulai dari titik awal kumpul sampia ke pabrik.
Selain itu, karyawan PT RMI sudah sekitar 60 persen ikut vaksinasi. Untuk sisanya masih dalam proses, sehingga diharapkan pelaksanaan pekerjaan bisa lebih optimal.
"Pandemi ini menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, dari titik awal, kumpul awal sampai pabrik kami standarkan. Karyawan juga sudah 60 persen divaksin," kata dia.
Ia mengakui produksi gula di pabrik memang masih terus dimaksimalkan, dan diharapkan bisa membantu mencukupi kebutuhan gula secara nasional.
Dalam proses menyambut musim giling tebu tersebut, manajemen juga menggelar ritual manten tebu, sebagai ungkapan rasa syukur proses penggilingan gula pada tahun ini.
Tradisi manten tebu tersebut juga diharapkan bisa memunculkan budaya lokal Jawa Timur. Rencananya, tradisi manten tebu itu akan digelar setiap memasuki musim giling di PT RMI.
Baca juga: Giling tebu lingkup PTPN X dimulai dari PG Ngadiredjo
Baca juga: Pabrik gula Rejoso Manis Indo mulai giling perdana tebu
Baca juga: Realisasi giling tebu PG Rajawali I capai 14 persen
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021