PM Malaysia umumkan Rencana Pemulihan Negara

15 Juni 2021 20:36 WIB
PM Malaysia umumkan Rencana Pemulihan Negara
Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin mengumumkan Rencana Pemulihan Negara yang merupakan suatu strategi peralihan keluar secara berfase dari kemelut pandemik COVID-19 yang disusun hingga Desember 2021. ANTARA Foto/Ho-RTM (1)
Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin mengumumkan Rencana Pemulihan Negara yang merupakan suatu strategi peralihan keluar secara bertahap dari kemelut pandemik COVID-19 yang disusun hingga Desember 2021.

"Rencana ini merupakan satu panduan yang disusun secara berhatihati berdasarkan data dan sains untuk membolehkan kita semua kembali kepada kehidupan harian biasa ataupun 'back to normalcy'," katanya melalui pidato di televisi, Selasa.

Rencana tersebut disusun dengan mempertimbangkan peningkatan pasokan vaksin sebanyak 16 juta dos pada akhir Juli ini serta peningkatan kadar pemberian vaksin yang membuat Malaysia lebih yakin untuk menjalankan rencana pemulihan.

"Strategi Rencana Pemulihan Negara ini meliputi empat fasa dan akan melibatkan rencana peralihan fase PKP secara bertingkat. Setiap fase berpatokan kepada data yang bersandarkan tiga indikator ambang utama (threshold) untuk beralih dari satu fasa ke fasa seterusnya," katanya.

Indikator pertama ialah jumlah penularan COVID-19 harian, indikator kedua ialah tingkat penggunaan tempat tidur di ruang ICU, indikator ketiga ialah populasi yang telah lengkap menerima dua dos suntikan vaksin.

"Pemerintah akan menimbang peralihan dari fase pertama kepada fase kedua Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) Juli dan Agustus setelah rata-rata kasus harian COVID-19 menurun di bawah 4,000 kasus, penggunaan tempat tidur ICU pada tahap sederhana dan sepuluh persen populasi telah menerima dua dos suntikan vaksin," katanya.

Fasa kedua merupakan kesinambungan dari fasa pertama dengan aktivitas sosial dan PKP terus dikawal dengan ketat.

"Semasa fase kedua aktivitas ekonomi akan dibuka secara bertahap dengan membolehkan kapasitas pekerja hingga 80 persen untuk sektor tertentu sedangkan aktivitas sosial dan melintas negeri (provinsi) masih tidak dibenarkan," katanya.

Fasa ketiga September dan Oktober melibatkan peralihan dari pendekatan daftar positif kepada daftar negatif dimana semua aktivitas ekonomi dibenarkan beroperasi kecuali aktivitas yang berisiko tinggi penularan COVID-19 masih ditutup.

Selanjutnya, ujar Muhyiddin, peralihan ke fase ketiga dilakukan bila kasus harian COVID-19 menurun dibawah dua ribu kasus, tempat tidur ICU mencukupi dan 40 persen penduduk telah menerima dua dos suntikan vaksin, semua sektor ekonomi akan diperbolehkan beroperasi kecuali yang masuk daftar negatif, sektor ekonomi akan diperbolehkan beroperasi pada kapasitas 80 persen seperti fasa kedua.

"Saya ingin memberikan komitmen bahawa sidang parlemen boleh diadakan dalam fase ini yaitu sekitar September atau Oktober dengan mengikut SOP yang ketat," katanya.

Dari fase ketiga akan dapat beralih kepada fase keempat sekiranya berhasil membuat rata-rata harian COVID-19 menurun di bawah 500 dan 60 persen pendudul telah menerima dua dos suntikan vaksin pada akhir Oktober 2021.

"Fasa ke empat adalah fase terakhir di mana kita bisa kembali kepada norma kehidupan sehari-hari," katanya.

Baca juga: PM Muhyiddin didorong pulihkan ekonomi Malaysia
Baca juga: Malaysia umumkan inisiatif Rp114 triliun untuk fase pemulihan

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021