Sistem navigasi yang dihadirkan dalam sepatu ini akan mulai dikomersilkan sebelum 31 Maret 2023 mendatang. Ashirase adalah sistem navigasi yang terdiri dari aplikasi smartphone dan perangkat getaran tiga dimensi termasuk sensor gerak, yang terpasang di dalam sepatu.
Untuk sistem kerjanya sendiri, penggunaan sepatu akan diberikan arahan yang sudah disetel dengan aplikasi dan menghadirkan perangkat bergetar untuk menyediakan navigasi yang akan dilalui.
Dikutip dari laman resmi Honda, Rabu, ketika pengguna harus berjalan lurus, vibrator yang berada di bagian depan kaki bergetar, dan ketika pengguna mendekati belokan kanan atau kiri, vibrator di sisi kanan atau kiri bergetar untuk memberi tahu pengguna.
Navigasi yang disediakan oleh Ashirase memungkinkan pemahaman intuitif tentang rute, dan oleh karena itu pengguna tidak harus selalu memperhatikan arah, yang memungkinkan pengguna untuk berjalan lebih aman dan dengan kondisi pikiran yang lebih santai.
Ini adalah sebuah ide yang menarik dan Honda mencatat ada sekitar 1,64 juta orang di Jepang dengan gangguan penglihatan pada tahun 2007. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat menjadi hampir 2 juta pada tahun 2030.
Sistem navigasi ini pertama kali dikembangkan oleh Wataru Chino, setelah salah satu anggota keluarga ini mengalami kecelakaan dan hal ini mengalihkan perhatiannya untuk mengembangkan perangkat mobilitas bagi penyandang tunanetra.
Dia kemudian melamar program penciptaan bisnis baru Honda yang disebut IGNITION, yang memungkinkan rekanan Honda di Jepang untuk mengajukan ide dan proposal yang dapat dikomersialkan di dalam perusahaan atau melalui usaha startup.
Baca juga: PT AHM segarkan tampilan dari New CB150 Verza dengan stripe baru
Baca juga: Penjualan mobil Honda turun 16 persen pada bulan lalu
Baca juga: Honda tetap maksimalkan produksi di tengah kelangkaan semikonduktor
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021