• Beranda
  • Berita
  • Rektor IAIN harap Gubernur-Wagub Sulteng kembangkan pendidikan vokasi

Rektor IAIN harap Gubernur-Wagub Sulteng kembangkan pendidikan vokasi

16 Juni 2021 17:45 WIB
Rektor IAIN harap Gubernur-Wagub Sulteng kembangkan pendidikan vokasi
Rusdi Mastura dan Ma'mun Amir dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, di Jakarta, Rabu (16/6/2021) ANTARA/HO-screenshot siaran langsung youtube Sekretariat Presiden
Rektor IAIN Palu Prof Dr H Sagaf S Pettalongi MPd mengharapkan Gubernur dan Wagub Sulteng Rusdi Mastura dan Ma'mun Amir dapat menggenjot pembangunan dan pengembangan pendidikan vokasi, untuk memutuskan mata rantai pengangguran dan kemiskinan daerah.

"Pendidikan vokasi menjadi satu solusi untuk membangun keterampilan putera dan puteri Sulawesi Tengah, yang disesuaikan dengan potensi sumber daya alam dan peluang investasi yang dimiliki oleh Sulteng," ucap Prof Sagaf S Pettalongi di Palu, Rabu, berkaitan dengan pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng Rusdi Mastura dan Ma'mun Amir di Istana Negara.

Rusdi Mastura dan Ma'mun Amir dilantik oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (16/6) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng untuk periode 2021 - 2024.

Baca juga: Austria-Jawa Tengah jajaki kerja sama sekolah vokasi dan UMKM

Rektor menyebut amanah dan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat Sulawesi Tengah kepada dua tokoh tersebut harus dijaga dan diimplementasikan dalam program pembangunan daerah.

Salah satunya, sebut Rektor yakni membangun sumber daya manusia (SDM) unggul yang tidak hanya unggul secara intelektual, melainkan juga unggul secara keterampilan dan moral.

Baca juga: Menaker: BLK Komunitas tambah kapasitas latih 68 ribu orang per tahun

"Modernisasi melahirkan banyak tantangan yang dihadapi saat ini sangat kompleks, karena itu pemerintah daerah perlu membangun sinergitas dan strategi dalam memberikan penguatan sumber daya manusia secara intelektual, keterampilan dan moral bagi generasi muda ke depan," ujarnya.

Rektor menilai pendidikan vokasi menjadi satu upaya strategis yang harus digenjot dalam membangun keterampilan generasi muda Sulteng di tingkat SLTA sederajat.

Hal itu agar, kebutuhan tenaga kerja di masa mendatang bagi setiap investor yang masuk ke Sulawesi Tengah dan berinvestasi di sektor energi sumber daya mineral, kelautan, perkebunan dan pertanian, dapat dipenuhi oleh daerah.

Baca juga: Pendidikan vokasi tingkatkan produktivitas dan daya saing SDM

"Di satu sisi, langkah ini untuk mencegah terjadinya kecemburuan sosial di masyarakat. Karena kita tau bersama bahwa salah satu tantangan yang dihadapi oleh investor untuk berinvestasi yakni kesiapan sumber daya khususnya tenaga kerja lokal," sebutnya.

"Karena itu, pendidikan vokasi harus menjadi solusi dalam mengimbangi kebutuhan tersebut. Selamat kepada Bapak Rusdi Mastura dan Ma'mun Amir sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng yang baru," ujarnya.

Sebelumnya Rusdi Mastura mengatakan bahwa Sulteng memiliki potensi pertambangan yang sangat besar dan bermacam-macam.

"Sulteng ini daerah yang kaya akan sumber daya alam sektor pertambangan, bila dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia," ucap Rusdi Mastura dalam paparannya saat menjadi pembicara utama kuliah umum semester genap tahun 2021 IAIN Palu, beberapa waktu lalu.

Rusdi Mastura menguraikan bahwa setidaknya potensi pertambangan yang dimiliki oleh Sulteng terdiri dari biji besi, minyak dan gas, nikel, emas dan logam.

Bila dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia yang hanya memiliki potensi pertambangan emas, minyak dan gas.

Namun, akui dia, potensi pada sektor pertambangan itu, belum berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat yang ada di Sulawesi Tengah.

Bahkan, potensi sektor pertambangan itu, kata Rusdi Mastura tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap pendapatan daerah.
Rektor IAIN Prof Sagaf S Pettalongi, wakil-wakil rektor, para dekan dan ketua lembaga di lingkungan IAIN Palu, foto bersama dengan Rusdi Mastura, di Palu, beberapa waktu lalu. (ANTARA/Muhammad Hajiji)



"Dana bagi hasil antara Pemerintah Pusat dan Pemda Sulteng hanya senilai Rp3 triliun, begitu juga PAD hanya Rp1 triliun. Padahal Sulteng kaya akan potensi pertambangan," ucapnya.

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021