Dosis tambahan Moderna, yang menambah total pembelian menjadi 500 juta dosis, dapat digunakan untuk vaksinasi primer, seperti anak-anak, atau sebagai dosis penguat potensial, kata perusahaan.
Moderna sedang melakukan uji klinis untuk menguji suntikan penguat ketiga dari vaksin buatannya yang disetujui. Mereka juga sedang menguji vaksin eksperimental untuk terlindung dari varian COVID-19.
Baca juga: White House gandeng "dating apps" dorong program vaksinasi COVID-19
Baca juga: Taiwan nyatakan sedang dalam pembicaraan untuk vaksin COVID dari AS
Pemerintah AS Agustus lalu meneken kontrak pembelian 100 juta dosis vaksin Moderna senilai 1,53 miliar dolar AS (sekitar Rp21.98 triliun), dengan opsi pembelian 400 juta dosis tambahan.
Perusahaan mengajukan persetujuan penuh di AS untuk vaksin COVID-19 yang saat ini sedang digunakan dan juga meminta regulator agar menyetujui pengunaan darurat pada usia remaja 12-17 tahun.
Presiden AS Joe Biden berniat memvaksin 70 persen orang dewasa Amerika dengan sedikitnya satu dosis vaksin COVID-19 pada tanggal merah Hari Kemerdekaan 4 Juli, meski laju vaksinasi secara signifikan melambat sejak April.
Pembelian terbaru tersebut juga terjadi hanya sepekan setelah pemerintah Biden mengatakan berencana mendonasikan 500 juta dosis vaksin Pfizer ke hampir 100 negara di tengah kekhawatiran kesenjangan vaksinasi antara negara maju dan negara berkembang.
Moderna, yang hingga Senin telah memasok 217 juta dosis vaksin ke pemerintah AS, mengatakan pembelian tambahan tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa pasokan dosis vaksin berjalan sampai kuartal pertama 2022.
Menurut perusahaan pihaknya akan mengirim 110 juta dosis pada kuartal keempat dan 90 juta dosis pada kuartal pertama 2022.
Sumber: Reuters
Baca juga: Seorang apoteker AS dipenjara tiga tahun karena rusak vaksin COVID-19
Baca juga: AS akan merinci rencana untuk distribusi global 80 juta dosis vaksin
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021