Kepala KSOP Kelas II Jayapura, Taher Laitupa mengatakan pihaknya selaku regulator dan pelaksana dalam program Tol Laut harus melakukan inovasi dalam mengglorifikasikan program tol laut dengan cara terjun langsung ke kalangan pengusaha agar mereka dapat menggunakan Tol Laut dalam memasarkan produk yang mereka hasilkan bahkan lebih mengenal dekat apa saja yang ada di dalam ekosistem Tol Laut dalam dunia Shipping Business.
"Kami melakukan sosialisasi pembekalan Tol Laut dan pendampingan bagi para pelaku usaha baru di Kabupaten Supiori serta MoU di atas kapal KM Logistik Nusantara 2 di Pelabuhan Korido," kata Taher Laitupa dalam siaran pers, Kamis.
Taher menjelaskan, mereka menargetkan para pengusaha muda sebab melihat potensi anak muda daerah yang cukup tinggi untuk menjadikan komoditi daerahnya sebagai lahan bisnis. Adapun para pengusaha muda tersebut saat ini sudah tergabung di HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia).
"Kami juga melakukan kunjungan monitoring langsung ke lokasi area Petani Kopra bersama Pemerintah Kabupaten Supiori yaitu dari Disperindag dan dari Dishub Kabupaten Supiori," ungkapnya.
Sementara itu, Kasie Lala dan Usaha Pelabuhan KSOP Jayapura, Willem Thobias Fofid mengatakan dengan adanya sosialisasi langsung tersebut membuat Tol Laut makin diminati para pengusaha lokal sehingga optimalisasi muatan balik dapat terus meningkat apalagi para kawula muda dengan semangat investasi dan berkecimpung dalam Business Shipping atau Bisnis Pelayaran dalam ekosistem Tol Laut.
"Mudah-mudahan harapan bersama dengan Role Model suasana baru dan unik ini sosialisasi dan pembekalan bahkan pendampingan Tol Laut yang dilaksanakan di atas Kapal dan langsung kunjungan ke area lokasi petani kopra serta audiensi diskusi ringan, diharapkan dapat menumbuhkan semangat dan terobosan baru dalam berinvestasi dan ikut bertumbuh dunia usaha melalui Program Strategis Nasional Tol Laut," ujar Willem Thobias Fofid.
Selain itu, sosialisasi ini juga sebagai bentuk komitmen KSOP Kelas II Jayapura selaku koordinator wilayah pelabuhan-pelabuhan yang ada di Papua.
"Terutama Pelabuhan Korido ini merupakan salah satu pelabuhan baru yang beroperasi karena adanya trayek Tol Laut T-19 yang menghubungkan Papua-Papua Barat," katanya.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi anak-anak muda di daerah tersebut untuk melakukan usaha dan berinvestasi. Sebab dengan beroperasinya Tol Laut di wilayah tersebut, membuka banyak peluang usaha baru.
"Membantu para kawula muda sekaligus mengenalkan dan memberikan pendampingan untuk berinvestasi dan menciptakan peluang usaha. Dan responnya sungguh luar biasa, yaitu keinginan untuk bergabung bersama Tol Laut karena dilihat dari jangkauan pelabuhan dan kapal Tol Laut menjangkau banyak titik dan ini menjadi penyemangat dan harapan baru bagi jenis-jenis komoditi yang sedang dikembangkan," ujarnya.
Sebagai informasi, Trayek T-19 ini berpangkal di Merauke, rutenya meliputi Merauke – Pomako (deviasi) - Kokas – Sorong – Korido – Depapre (Jayapura) – Sorong – Merauke dan dilayani kapal KM Logistik Nusantara 2 yang mulai beroperasi awal tahun ini,
Beberapa komoditi yang saat ini sudah diangkut Tol Laut T-19 adalah beras, dedak, air mineral, kecap, batu ciping, abu batu dan pasir.
Baca juga: Tol Laut trayek T-19 jadi kunci sukses distribusi beras di Papua
Baca juga: Luhut dorong inovasi untuk tingkatkan muatan balik tol laut
Baca juga: Pelni pecahkan rekor angkut 56 kontainer beras ke Papua
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021